"Sebenarnya sejak pagi saya mau melapor ke Polrestabes Makassar atas kejadian pengancaman pembunuhan yang dilakukan oleh massa pendukung beratribut nomor 2 tadi malam. Tapi massa datang kembali tadi pagi dan meminta maaf," kata Amir.
Meski begitu, Amir melajutkan, pihaknya merapatkan dengan rekan-rekannya di Panwas rencana pelaporan ke Polrestabes Makassar. "Saya rapatkan dulu, rencananya sih sebentar saya melapor ke Polrestabes Makassar. Tapi setelah shalat Jumat, saya rapat dulu sama teman-teman di Panwas," tandasnya.
Ia menambahkan, selain pelaporan terkait ancaman pembunuhan, pihaknya juga akan melaporkan ke polisi, massa Paslon nomor urut 8, Dhani Pomanto-Syamsul Rizal (Dia) yang memaksakan mengambil raskin yang disita oleh Panwas. Penyelidikan dilakukan oleh Panwas bersama-sama dengan aparat kepolisian.
"Tadi malam itu ada dua kelompok massa yang datang yakni 'Suka' dan 'Dia'. Massa 'Suka' datang meminta tahan orang yang membeli suara dengan membagi-bagikan sembako dan mengambil kartu pemilih. Sedangkan massa 'Dia' memaksa mengambil sembako yang disita saat hendak dibagi-bagikan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.