Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Rohingya Melahirkan di Aceh

Kompas.com - 12/09/2013, 16:31 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com — Nurhalimah, seorang pengungsi asal Rohingya yang terdampar di Aceh pada Juli 2013, melahirkan seorang bayi perempuan dengan selamat. Nurhalimah dalam keadaan hamil tua ketika terdampar bersama 67 pengungsi asal Rohingya lainnya di Aceh akibat perahu yang mereka tumpangi rusak.

Di tempat penampungan sementara di kawasan Ladong, Aceh Besar, Nurhalimah dan bayinya tampak sehat. “Sang bayi (lahir) pada pukul 01.30 tadi malam, dan keduanya sehat,” ujar Abdul Wahid, ayah sang bayi, Kamis (12/9/2013).

Seorang bidan bernama Lindawati membantu proses persalinan Nurhalimah. Lindawati menyebutkan sang bayi lahir dengan proses normal dengan berat tubuh 2,8 kg dan panjang badan 48 cm. “Lahirnya normal, dan proses kelahiran berlangsung di penampungan para pengungsi ini,” ujarnya.

Sang bayi langsung diberi nama Putri Malahayati. “Nama Malahayati ditabalkan karena di sini ada sebuah benteng bernama Benteng Malahayati yang menunjukkan sejarah tentang seorang laksamana laut Aceh yang berperang melawan tentara Belanda, dan dia bernama Malahayati,” ujar sang bidan.

Putri Malahayati adalah putri ketiga dari pasangan ini. Dua anak mereka lainnya adalah Sumayah (6) dan Abdul Hajad (4). Pasangan Abdul Wahid dan Nurhalimah adalah warga Rohingya yang mengungsi secara illegal ke luar Myanmar. Selama enam tahun terakhir mereka tinggal di Malaysia dengan mengandalkan kartu keterangan mencari suaka dari lembaga PBB UNHCR.

“Kami ada pegang kartu ini tapi kami tidak bisa berbuat banyak. Anak-anak tidak bisa sekolah, padahal ini sudah waktunya sekolah,” ujar Abdul Wahid.

Dengan alasan itulah, sebut Abdul Wahid, ia dan keluarganya memutuskan untuk ikut perahu yang membawa rombongan pengungsi Rohingya menuju Australia. Namun, perahu yang mereka tumpangi terjebak hujan dan badai hebat di lautan hingga perahu rusak. Rombongan ini terdampar di perairan Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.

Sepekan setelah terdampar, para pengungsi illegal ini pun kemudian dipindahkan ke penampungan sementara di Ladong, Kabupaten Aceh Besar. Kini hanya tinggal sebanyak 20 pengungsi saja di lokasi penampungan ini, sedangkan yang lainnya sudah dipindahkan ke penampungan di Sumatera Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com