Menurut Wahyudin, langkah tersebut perlu dilakukan untuk menertibkan pelajar sekolah yang tidak atau belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Terlebih, kecelakaan yang menimpa putra bungsu dari musisi nyentrik Ahmad Dhani beberapa waktu lalu.
"Saya sangat setuju (razia). Ini kan bentuk penegakan hukum," kata Wahyudin di Bandung, Rabu (11/9/2013).
Tidak hanya di Jawa Barat, kata Wahyudin menambahkan, razia SIM kepada pelajar sudah seharusnya rutin dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. "Penerapannya seharusnya di seluruh Indonesia," tegasnya.
Ia pun meminta kepada pihak kepolisian agar tidak ragu memberikan sanksi dan hukuman tegas kepada pelajar yang membandel. "Kalau dari Disdik, kita menyerahkan seluruhnya bentuk hukuman dan sanksi ke polisi, karena ini bentuk penegakkan hukum," imbuhnya.
Selain itu, hukuman yang diberikan polisi kepada pelajar yang membawa kendaraan bermotor tanpa SIM, diharapkan bisa menjadi pelajaran kepada orangtua agar tidak memanjakan anak dengan membelikan mobil, meski hal tersebut merupakan hak bagi setiap orang.
"Saya agak aneh luar biasa melihat orangtua membiarkan anaknya pegang mobil. Orangtua wajib mendidik anak. Kalau tidak mampu, artinya mereka punya tanggung jawab yang terbengkalai," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.