Paman korban, Nasikun (65), mengatakan, jasad korban ditemukan oleh warga sudah terdampar di pinggir pantai di sekitar Kelurahan Bandengan. Setelah dishalatkan, korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Pihak keluarga korban memastikan bahwa korban tewas murni karena terjatuh lalu tenggelam setelah tersangkut tambang jalanya sendiri yang putus. Pasalnya tidak ditemukan tanda luka bekas penganiayaan. “Korban ditemukan oleh warga, sudah terdampar di pinggir pantai,” katanya.
Nasikun mengaku, untuk menemukan korban, keluarga harus melakukan persembahan sesaji dahulu. Upacara persembahan sesaji dengan ayam itu dilakukan di pinggir pantai.
“Setelah persembahan ayam di lepas. Dan tahu-tahu esoknya ayam tersebut sudah nangkring di atas kepala korban,” ujarnya.
Sementara istri korban, Kiftiyah (29) mengaku tidak ada firasat apa pun sebelum kepergian korban. Menurutnya, korban langsung pergi melaut selesai shalat subuh seperti biasanya. Sebenarnya, tim SAR Bahurekso Kendal sendiri, Minggu (8/9/2013), kemarin sudah berupaya mencari korban. Namun hingga malam, korban tidak ditemukan. Akhirnya, tim SAR memutuskan untuk pulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.