Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utusan Kedubes Iran Ceramahi Imigran Gelap di Kendari

Kompas.com - 22/08/2013, 19:56 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Utusan dari Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Kamis (22/8/2013) mengunjungi puluhan imigran gelap asal Iran yang ditampung sementara di dua hotel berbeda di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Para pencari suaka terlihat antusias mendengarkan pengarahan dari utusan Kedubes Iran Mr Kasmiri yang didampingi staf dari Kementerian Luar Negeri RI Riza, perwakilan kantor Kemenhukum dan HAM Wilayah Sulawesi Tenggara dan Kepala Imigrasi Kendari Hendriartono. Bahkan di antara imigran gelap menuliskan nama-nama rekannya untuk diserahkan ke Konsulat Iran yang baru pertama kali mendatangi mereka.

“Saya meminta kepada warga Iran untuk patuh dan taat terhadap ketentuan serta peraturan yang berlaku di Indonesia. Saya juga mengimbau agar berhati-hati jika keluar hotel, karena jangan sampai diamuk masyarakat,” terang Kasmiri seusai melihat warganya di salah satu hotel di Kendari, Kamis (22/8/2013).

Peringatan itu, kata Kasmiri, karena ada di antara mereka yang telah melakukan tindak pidana dengan menganiaya seorang sopir taksi. Sehingga jangan sampai warga Kendari menggangap mereka sama seperti rekannya yang ditahan polisi sekarang.

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Imigrasi Kemenhukum dan HAM Sultra Moan Tarigan mengatakan, pihaknya juga telah meminta Kedutaan Besar Iran untuk segera mengurus warganya.

“Jadi kedatangan konsulat (utusan, red) Iran ke Kendari sekaligus untuk mendata warganya, hasilnya ada yang ingin pulang ke negaranya dan ada juga yang tetap mencari suaka ke Australia,” terang Moan.

Selain melihat kondisi para imigran itu, kedatangan utusan Kedubes Iran, kata Tarigan, bertujuan untuk mempercepat keluarnya dokumen dan membiayai kepulangan mereka ke negara asalnya.

Kepala Imigrasi Kendari Hendriartono yang juga ikut mendampingi menjelaskan, kedatangan Konsulat Iran ke Kendari menyusul adanya laporan yang masuk ke Kedutaan Iran bahwa mereka diperlakukan tidak baik.

“Supaya mereka lihat sendiri bagaimana warganya di Kendari, kami sudah berusaha menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku, eh malah kami dikatakan tidak mengurus mereka (imigran, red) tidak benar,” cetusnya.

Kasmiri juga menyempatkan diri menemui seorang imigran yang masih ditahan di Mapolresta Kendari, karena memukul seorang sopir di depan Jalan Edy Sabara beberapa waktu lalu. Saat ini, tersisa sekitar 131 imigran gelap yang masih dalam pengawasan kantor Imigrasi Kendari, setelah diamankan polisi dua bulan lalu karena kedapatan masuk ke wilayah Sulawesi Tenggara untuk mencari suaka di Australia. Imigran asal Iran mendominasi tempat penampungan sementara, selain imigran dari muslim Rohingya, Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com