Menurut penuturan Takdir (45), warga Jalan Pallantikan, yang merupakan anggota Satpol PP yang terluka akibat penyerangan itu, kepada Kompas.com mengatakan, penyerangan terjadi sesaat setelah shalat tarawih usai. Menurut dia, para penyerang berjumlah sekitar 20 orang.
Takdir mengaku sedang bersama anaknya, Ahmad Taufik (10), baru saja usai shalat tarawih di Masjid Raya Syeh Yusuf. "Setelah saya shalat, saya bawa anak liat-liat pasar malam di kawasan masjid," kata dia. Sesudahnya, dia mengaku sedang duduk di depan gerbang kantor ketika gerombolan penyerang tersebut datang dengan mengendarai sepeda motor.
"Saya lalu dipukul, demikian pula dengan teman, Muhtar, yang juga anggota Satpol PP, dipukul pakai balok kayu. Pipi saya sobek dan dijahit, sedangkan teman saya tangannya bengkak karena menangkis pukulan balok kayu," papar Takdir.
Sepengetahuan Takdir, penyerangan terhadap Kantor Bupati Gowa baru terjadi satu kali ini. Diduga, penyerangan ini merupakan rentetan pengeroyokan terhadap anggota Sat Intelkam Polrestabes Makassar beserta istrinya yang dilakukan oleh Kepala Satpol PP dan 30 anggotanya, Selasa (30/7/2013) dini hari.
Takdir menduga, penyerangan dilakukan polisi. Para penyerang, ujar dia, sempat melepaskan tembakan sebanyak tiga kali. "(Tembakan) pertama di luar kantor melepaskan tembakan, kedua di dalam kantor, dan terakhir di luar kantor," kata dia.
Kelompok penyerang, lanjut Takdir, sempat masuk Kantor Bupati dan mendorong televisi di pos jaga. Namun, kelompok penyerang tidak sempat melakukan perusakan gedung karena dikejar oleh empat anggota Satpol PP di pos jaga. Mereka hanya berhasil merusak dua motor yang terparkir di depan pintu gerbang kantor dan sebuah motor terparkir di depan pos jaga.
Sementara itu, Kepala Polres Gowa Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Lafri Prasetyo tidak mengangkat telepon selulernya ketika dihubungi. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun Pemerintah Kabupaten Gowa terkait insiden ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.