Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Bangun Tujuh Lapas Baru

Kompas.com - 24/07/2013, 22:37 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menyiapkan tujuh lembaga pemasyarakatan baru di Jawa Barat. Penyediaan lapas baru tersebut dimaksudkan untuk mengurangi over kapasitas penghuni lapas.

"Kita bangun dan sediakan lapas baru ini untuk mengurangi over kapasitas penghuni lapas," kata Kepala I Wayan K Dusak saat memberikan keterangan persnya kepada wartawan di kantornya di Jalan Jakarta, Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/7/2013).

Menurut I Wayan, sebenarnya lapas baru selesai dibangun ini masih standar dan disesuaikan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Dikatakannya, di Jabar ini jumlah tahanan dan napi sebanyak 17.648, sementara pegawainya sendiri berjumlah 2.099 orang.

"Napi, tahanan dan petugas saat ini di kisaran 1:80. Diharapkan dengan tersedianya lapas baru ini, perbandingannya menjadi 1:50. Ini sebenarnya masih jauh dari ideal, harusnya idealnya 1:20, tapi ya, mudah-mudahan ke depan penghuni lapas bisa cepat menempuh ideal," harapnya.

Dusak mengemukakan, di Jabar ini terdapat 29 lapas. Hampir seluruhnya over kapasitas. "Hanya dua yang tidak over kapasitas, yakni lapas Cirebon dan lapas Sukamiskin," katanya.

Penambahan lapas in juga, kata Dusak, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta, dimana para napi dan tahanan kabur.

Disebutkannya, tujuh lapas baru tersebut di antaranya Lapas Kelas III Warung Tiara, Sukabumi, Jawa Barat. Lapas ini berkapasitas 250 orang, sementara ini baru dihuni 54 penghuni. Jumlah pegawai ada 29 orang. Lapas ini berinduk ke LP Sukabumi yang berkapasitas 200 orang. Jumlah senjata panjang 8 buah dan senjata pendek 9 buah.

Lalu Lapas Kelas III Gunung Sindur, Bogor. Lapas ini berkapasitas 180 orang. Untuk sekarang, lapas ini baru dihuni 61 narapidana. Lapas ini berinduk ke lapas Bogor yang berkapasitas 634, sementara jumlah induk lapas Bogor ini over kapasitas, yakni berjumlah 1.151 penghuni. Jumlah senjata panjang 10 dan senjata pendek 13.

Selanjutnya Lapas Kelas III Cikarang. Lapas ini berkapasitas 150 orang. Lapas ini belum ditempati dan berinduk ke lapas Bekasi yang berkapasitas 470 orang namun dihuni 1.643 orang. Senjata panjang 8 buah dan senjata pendek 10 buah.

"Mungkin tahun ini akan secepatnya diisi dan disertai penambahan pegawai," kata Wayan.

Lalu Lapas Kelas III Banjar. Lapas ini berkapasitas 341 orang dan saat ini baru dihuni 59 orang. Lapas ini berinduk ke lapas Ciamis yang berkapasitas 118, over kapasitas menjadi 399 orang. Senjata panjang 8 dan senjata pendek 12 buah.

Kemudian Lapas Anak (Lembaga Penitipan Khusus Anak) di Bandung. Lapas ini berkapasitas 50 anak namun saat ini baru diisi 8 anak. Lapas ini berinduk ke lapas wanita berkapasitas 325, over kapasitas 381 orang. Tidak ada senjata yang disediakan untuk penjagaan.

Selain itu, ada Lapas Kelas III Garut. Lapas ini berkapasitas 175 orang dan baru dioperasionalkan dengan dihuni 78 orang. Lapas ini berinduk ke Lapas Garut dengan kapasitas 529 orang. Saat ini baru dihuni 460 orang, belum over kapasitas. Senjata panjang 8 dan pendek 9 buah.

Rumah Tahanan (rutan) Gunung Sindur, Bogor. Rutan ini berkapasitas 118 dan baru dihuni 34 narapidana. Rutan ini berinduk ke Lapas Cibinong dengan kapasitas 924 orang, over kapasitas 1.126 orang. Untuk penjagaan, disediakan senjata panjang 3 dan senjata pendek 2 buah.

Dusak menambahkan, ada satu rutan yang masih dalam proses pembangunan, yakni rutan Depok. "Ada satu lagi, tapi yang ini masih dibangun. Rutan di Depok ini baru bisa digunakan pada awal 2014 mendatang," ujar Dusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com