Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Pamekasan Desak Ungkap Perusak Kantor "Radar Madura"

Kompas.com - 28/06/2013, 16:39 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Protes atas kasus perusakan kantor Radar Madura (Jawa Pos Grup) oleh 15 warga meluas. Wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) menggelar aksi tutup mulut di depan kantor Radar Madura Biro Pamekasan, di Pamekasan, Jumat (28/6/2013).

Aksi tutup mulut itu, menurut Ketua AJP Fauzi Ahmad, sebagai simbol upaya membungkam media dengan cara kekerasan yang dilakukan oleh preman Bangkalan. Perusakan kantor Radar Madura merupakan tindakan kekerasan dan premanisme yang tidak seharusnya terjadi. Jika ada ketidakpuasan terhadap pemberitaan, ada mekanisme yang sesuai undang-undang pers.

"Demokratisasi di Bangkalan sedang dalam ancaman karena perusakan kantor media. Polres Bangkalan jangan diam dan segera tangkap pelakunya," desak Fauzi.

Pria yang juga wartawan harian Koran Madura ini menambahkan, pelaku perusakan kantor tersebut identitasnya sudah jelas. Namun, Polres Bangkalan belum bertindak cepat untuk menangkapnya tanpa alasan jelas. Fauzi pun mempertanyakan sikap Polres Bangkalan seperti ini.

"Kalau peristiwa kekerasan (terhadap) media terus dibiarkan, maka akan menjadi pembenaran bahwa kekerasan menjadi penyelesaian ketika ada persoalan dengan berita," tegasnya.

Selain itu, AJP mendesak agar kepolisian mengungkap otak pelaku perusakan tersebut. Sebab, jika dilihat dari motifnya, perusakan itu diduga karena tersinggung oleh pemberitaan tentang pungutan terhadap tenaga harian lepas (THL) di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Bangkalan.

Selain berita soal pungutan terhadap THL, motif lainnya adalah pemberitaan tentang kampung narkoba di Bangkalan.

"Melihat motifnya saja sudah mudah untuk mengungkapnya. Apalagi orang yang terlibat dalam perusakan adalah salah satu kepala desa di Kecamatan Burneh," tandasnya.

Sebelumnya, Kamis (27/6/2013) kemarin, sebanyak 15 orang dengan mengendarai empat mobil mendatangi kantor Radar Madura. Mereka merusak sejumlah fasilitas kantor dan memukuli Kepala Biro Radar Madura, Hariyanto.

Setelah puas melakukan perusakan, mereka langsung meninggalkan kantor sambil meninggalkan pesan dengan nada ancaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com