MALANG, KOMPAS.com - Aksi demontrasi ratusan sopir angkutan konvensional atau angkutan kota (angkot) di Kota Malang membuat ribuan penumpang terlantar, Senin (6/3/2017). Akibatnya, sejumlah lembaga negara seperti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang, Polres Malang Kota dan jajaran TNI harus menurunkan armadanya untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Malang, R Dandung Djulharjanto mengatakan, ada 14 mobil patroli dan satu truk milik Satpol PP yang diterjunkan. Sejumlah kendaraan itu di sebar ke simpul - simpul keramaian seperti terminal dan stasiun untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
"Ini untuk menyikapi demo taksi dan mikrolet. Antisipasi penumpang terlantar, kami mengerahkan armada," katanya kepada Kompas.com.
Seluruh armada itu beroperasi mulai pukul 8.00 WIB. Rencananya, mereka akan beroperasi sampai pukul 18.00 WIB setelah operasi angkutan konvensional atau angkutan kota kembali normal.
"Sesuai pemberitahuan yang disampaikan kepada polisi, kami akan beroperasi sampai jam 6 sore," katanya.
Para penumpang yang diangkut melalui armada Satpol PP, polisi dan TNI itu digratiskan. Mereka diangkut sesuai dengan tujuannya. "Gratis tidak perlu bayar," katanya.
Ada 60 anggota Satpol PP yang dikerahkan untuk mengangkut para penumpang yang terlantar itu. Selain armada milik Satpol PP, polisi dan TNI, tampak lima bus sekolah milik Pemkot Malang yang juga ikut dikerahkan mengangkut penumpang yang terlantar.
Baca: Tuntut Angkutan Online Ditutup, Ratusan Sopir Angkot di Malang Demo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.