Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Paus Pembunuh, Nelayan Gorontalo Buang 2 Ton Ikan

Kompas.com - 22/02/2017, 15:19 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Para nelayan harus membuang 2 ton ikan berbagai jenis demi untuk menyelamatkan paus pembunuh yang tersangkut jaring mereka.

Keputusan tersebut diambil karena mereka memilih menyelamatkan satwa yang dianggap “aneh” ini.

Paus pembunuh atau orca ini memang jarang ditemukan saat melaut. Sehingga mereka beranggapan satwa ini bukan ikan yang dicari untuk menafkahi keluarga.

“Satwa ini bukan tujuan kami untuk mencari ikan, jika ketemu yang demikian ini kami langsung menyelamatkan,” kata Ansar Rahman (39), pemilik kapal warga Desa Inengo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, Rabu (22/2/2017).

Ansar menyebutkan,  paus pembunuh itu terjerat jaring di teluk Tomini di sekitar perairan selatan Provinsi Gorontalo, pada November 2016 lalu. Awalnya, ia pun meminta anak buahnya untuk tidak mempublikasikan video mereka ambil melalui ponsel, karena enggan dimintai keterangan oleh aparat.

“Paus orca secara tak sengaja terjaring pada 20 November 2016 lalu, namun kemudian anak buah saya membocorkan kepada keluarga dan menyebar,” kata dia.

Orca yang memiliki panjang 14 meter ini kemudian dibebaskan oleh anak buah Ansar Rahman. Mereka dengan sekuat tenaga berupaya mengeluarkan dari jaring, namun upaya mereka sia-sia.

Akhirnya mereka memutuskan untuk merobek jaring hingga 12 depa untuk mengeluarkan mamalia raksasa ini. Dua orang ABK, Santo dan Ka Asi kemudian turun untuk mengeluarkan orca ini melalui jaring yang sudah dirobeknya.

“Perasaan kami saat itu adalah menyelamatkan paus ini, kami tetap waspada,” kata Santo.

Dengan robeknya jaring ini,  2 ton ikan berbagai jenis yang sudah tertangkap pun ikut terlepas. Mereka memilih tidak mendapatkan ikan demi menyelamatkan paus pembunuh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com