Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Gagal "Landing" dan Terbakar, Calon Pilot Tak Diberi Sanksi

Kompas.com - 17/01/2017, 20:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pihak sekolah penerbang Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) memastikan tidak akan memberikan sanksi kepada Regina Merthalia (19), siswa sekolah pilot yang gagal landing saat solo flight yang mengakibatkan pesawat latih terbakar di bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Senin (16/1/2017).

Hal tersebut disampaikan Dhany Rahman, direktur MUFA kepada sejumlah wartawan saat konfrensi pers, Selasa (17/1/201).

"Tidak ada sanksi untuk siswa, dan kami berharap agar siswa yang bersangkutan tidak terdemotivasi. Cita-citanya sebagai penerbang harus terus didukung. Ini musibah dan kami menginginkan bagaimana pilot-pilot yang kami didik menjadi pilot yang terbaik. Insiden ini menjadi pembelajaran bagi kami," jelas Dhany.

Selain itu, dia juga mengatakan, saat melakukan latihan penerbangan, kondisi kesehatan Regina sangat baik karena dia bisa menceritakan secara detail kejadian, termasuk saat dia keluar dari pesawat menyelamatkan diri pasca-kejadian.

"Tapi karena shock dia menceritakan secara terbata-bata dan kondisinya baik, hanya mengalami luka ringan," jelasnya.

Regina sendiri sudah mengantongi 34 jam terbang dan sudah melakukan solo flight sebanyak lima kali. Hal ini sekaligus mengoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Regina bali pertama kali terbang dan mengalami kecelakaan.

Baca juga: Calon Pilot yang Gagal "Landing" Baru Pertama Kali Terbang Solo

 

Dhani memastikan, ada prosedur yang dilakukan oleh siswa di dormitory mulai pukul 5 pagi, yaitu apel dan kegiatan pembinaan fisik, lalu melanjutkan kegiatan kelas terbang atau di dalam kelas.

"Tidak ada yang mabuk karena setiap instruktur cek langsung siswa setiap hari sebelum kegiatan dimulai," jelasnya.

Akibat insiden tersebut, Dhani mengakui ada kerugian materi, namun masih belum dihitung. Dia berharap insiden tersebut menjadi yang pertama dan terakhir yang terjadi pada siswa sekolah penerbang.

"Beban kerugian pasti ada, tapi yang terpenting bagi kami adalah safety dan zero accident," pungkas Dhani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com