Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Dikti: Saat Ini, Indonesia Negara Darurat Korupsi

Kompas.com - 19/10/2016, 13:59 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Maraknya praktik korupsi yang masih sering terjadi di Indonesia berpengaruh terhadap posisi Indonesia dalam Global Competitive Index. Indonesia yang awalnya berada di peringkat 37 turun ke peringkat 41 dari 141 negara.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhamad Nasir dalam serasehan di Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur, Rabu (19/10/2016).

Menurut dia, ada 12 indikator yang berpengaruh terhadap peringkat dalam Global Competitive Index. Indikator pertama adalah maraknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

"Penyebab utamanya adalah masalah korupsi. Indonesia saat ini termasuk negara darurat korupsi," katanya.

Menurut dia, kasus korupsi yang terjadi di Indonesia berdampak ke segala sektor. Salah satunya terhadap proses pembangunan. Faktor berikutnya yang ikut membuat Indonesia turun peringkat dalam Global Competitive Index adalah tentang efisiensi regulasi.

Menurut Nasir, birokrasi yang ada di Indonesia masih berbelit. Ia bercerita soal lamanya pengurusan untuk menjadi seorang guru besar. Ke depan, Nasir berjanji akan memangkas proses yang berbelit itu supaya pengurusan menjadi seorang guru besar menjadi simpel.

"Nanti proses surat satu minggu, dua minggu dia jadi guru besar," ungkapnya.

Faktor selanjutnya adalah soal infrastruktur. Nasir menyebutkan, infrastruktur di Indonesia masih kurang memadai sehingga membuat laju transportasi masih lambat.

"Jakarta-Surabaya bisa ditempuh tiga jam dengan kereta api mestinya dengan jarak 700 kilometer. Sekarang masih sembilan jam," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com