Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobot Bocah Yatim Piatu Penderita Penyakit Paru-paru Mulai Bertambah

Kompas.com - 07/09/2016, 12:07 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Setelah satu minggu menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, Gresik, Jawa Timur, kondisi Muhammad Agung (6), bocah yatim piatu yang terserang penyakit paru-paru akut, mulai membaik.

Bobot Agung sudah menunjukkan peningkatan. Tim medis RSUD Ibnu Sina menyebutkan, bobot Agung sudah bertambah 2 kilogram.

“Saat awal masuk ke rumah sakit kemarin, bobot Agung itu cuma 11 kilogram dan Alhamdulillah, setelah dirawat intensif di sini dengan pemberian nutrisi serta makanan yang bergizi, kini bobot Agung telah bertambah menjadi 13 kilogram,” ujar dokter penanggung jawab Agung selama di RSUD Ibnu Sina, Tri Rahmadijanto, Rabu (7/9/2016).

(Baca juga: Bocah Yatim Piatu Sakit Paru-paru, Tubuhnya Kurus bagai Tulang)

Tri yang juga dokter spesialis anak menambahkan, jika untuk pemulihan Agung menuju kondisi normal, selain pengobatan secara medis, perkembangan kondisi fisik Agung juga menjadi fokus dari tim medis yang menanganinya.

“Sebab itu seperti lingkaran setan, antara pemberian nutrisi yang tepat dan juga pengobatan. Jadi, sama-sama kami lakukan secara bersamaan, kami obati dan juga memberikan pasokan nutrisi untuk mengembalikan bobot Agung seperti anak normal seumurannya,” ungkap Tri.

Meski demikian, Tri menuturkan, tim medis di RSUD Ibnu Sina yang merawat Agung juga tidak terlalu memaksakan hidangan makanan yang benar-benar sesuai aturan. Karena mereka lebih memilih, adanya pasokan nutrisi atau makanan yang masuk dalam metabolisme Agung terlebih dulu.

“Tidak harus makanan yang benar-benar mempunyai nutrisi tinggi. Tapi kami berikan dulu apa yang disukai Agung, yang secara perlahan-lahan akan kami alihkan kepada makanan yang memiliki banyak nutrisi,” tuturnya.

“Seperti kemarin, dia minta mie goreng, ya kami berikan dia mie goreng. Memang pada dasarnya mie instan itu kurang bagus buat tubuh, tapi mau bagaimana lagi, asalkan ada makanan yang masuk dulu dan terbukti, dia mau makan banyak,” ujar Tri.

Meningkatnya selera makan Agung, tutur Tri, juga dikarenakan jamur yang sebelumnya banyak di mulut Agung secara perlahan sudah dapat ditangani.

“Hilangnya jamur yang ada di mulutnya, juga sangat berpengaruh bagi selera Agung untuk menyantap makanan yang disukainya. Makanya, dia sekarang lebih bersemangat saat makan,” papar Tri.

Ucapan Tri dibenarkan oleh Endang Sri Mulyani (52) yang dengan setia menunggu sang cucu di rumah sakit. Dia menilai, Agung dianggap lebih bergairah dalam menyantap makanan ketimbang sebelumnya.

“Kalau sebelumnya Agung hanya mau tiga sampai empat sendok saja untuk sekali makan, kini dia sudah mau sepuluh sendok bahkan lebih saat makan. Lebih-lebih saat makan mie goreng kemarin, itu malah hampir mau habis,” kata Endang.

Saat ini, tim medis RSUD Ibnu Sina terus berusaha untuk dapat memberikan pelayanan medis sebaik mungkin kepada penghuni rumah kos sederhana di belakang Pasar Kedamean, Gresik, berukuran 2 meter x 10 meter tersebut.

(Baca juga: Bocah Yatim Piatu yang Sakit Paru-paru Akhirnya Dapatkan Surat Pernyataan Miskin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com