SURABAYA, KOMPAS.com - Universitas Airlangga (Unair) menanggung semua biaya pengobatan pasien sumbing wajah asal Lumajang, Jawa Timur, Tutik Handayani (16), mulai dari biaya fasilitas perawatan, dokter, hingga obat-obatan.
"Selama masih dirawat di Rumah Sakit Unair, dari fasilitas, dokter dan obat-obatan masih bisa kami sediakan," kata Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih, Rabu (24/8/2016).
Khusus kebutuhan obat-obatan, ikatan alumnus Unair, kata Nasih, juga sudah mengumpulkan donasi untuk mendanai.
"Kita kan memang tidak bisa menyediakan obat, jadi harus dibeli dari luar, itu yang menjamin ikatan alumni Unair," terangnya.
Baca juga: 16 Tahun Tak Keluar Rumah, Gadis Sumbing Wajah Ingin Bersekolah
Gadis asal Desa Urang Gantung, Kecamatan Sukodono, Lumajang, itu, kata Nasih, tidak cukup hanya sekali menjalani operasi wajah, namun butuh sekitar tiga sampai empat kali sembari menunggu perkembangan kondisinya.
Tutik disebut menderita sumbing wajah. Sumbing yang dialami Tutik memanjang tidak hanya di bibir, melainkan sampai ke wajah hingga menjadikan kebutaan pada mata.
Dalam bahasa medis, Tutik disebut mengalami ketidaksesuaian malaformasi kongenital bentuk pada tengkorak dan wajah.
Penyakitnya itu membuat dia tidak percaya diri untuk keluar rumah, sehingga selama 16 tahun sejak dilahirkan, dia tidak keluar rumah sama sekali.
Baca juga: Alami Kelainan Wajah Langka, Gadis Ini Tak Keluar Rumah Selama 16 Tahun
Orangtuanya juga tidak membawanya ke rumah sakit karena kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.