Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Agustus, Saatnya Warga Desa Merantau Jualan Bendera

Kompas.com - 01/08/2016, 11:31 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bulan Agustus merupakan musim merantau bagi warga Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Mereka akan menyebar ke berbagai penjuru kota di Pulau Jawa untuk berjualan bendera merah putih dan berbagai aksesoris khas menyambut hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Salah satunya adalah Uswandi (57), yang memilih kota Ungaran, Kabupaten Semarang sebagai daerah tujuan berjualan bendera.

"Kalau satu desa mungkin ada seratusan orang. Ada yang sampai ke Banyuwangi, bahkan teman saya dari Garut sampai ke Kalimantan," ungkap Uswandi saat dijumpai tengah menata dagangannya di Jl MT Haryono, Ungaran, Senin (1/8/2016).

Bapak satu anak dan kakek satu cucu ini mengaku sudah lebih dari satu dasawarsa berjualan bendera dan selalu Kabupaten Semarang yang menjadi tujuannya. Selain dirinya yang berombongan enam orang, Uswandi juga mempunyai "mitra" dari orang setempat yang ikut menjualkan barang dagangannya.

"Saya di Ungaran, anak saya jualan di Ambarawa. Ada juga orang sini yang ikut ngejualin, ada 3 orang," ujarnya.

Bagi Uswandi yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang servis televisi ini, berjualan bendera tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial. Akan tetapi juga dapat menyegarkan pikiran karena keluar dari jebakan rutinitas sehari-hari.

"Ya sekalian refreshing-nya disini," lanjutnya.

Selama menggeluti bisnis musiman ini, Uswandi mengaku sulit memprediksi prospek dan keuntungan yang didapat. Pada Agustus tahun lalu misalnya, seluruh barang dagangannya ludes terjual.

Pada tahun ini, sejak memulai berjualan Kamis (28/9/2016) lalu, dia belum merasakan geliat pembelian bendera. Padahal barang dagangan yang ia bawa tahun ini cukup banyak.

"Tahun lalu saya bahkan pulang tanggal 11 karena barang kita terjual semua. Ini sejak Kamis, untungannya habis untuk makan," imbuhnya.

Salah seorang yang ikut menjualkan bendera milik Uswandi adalah Eel (34), warga Kuncen, Kelurahan Susukan, Ungaran Timur. Ibu rumah tangga ini mengaku sudah hampir 10 tahun berjualan bendera musiman dengan sistem bagi hasil.

Selain menambah pundi-pundi ekonomi keluarga, Eel yang berjualan di simpang empat asmara Jl MT Haryono ini juga masih bisa mengasuh anak semata wayangnya di sela berjualan. Dia dibantu oleh adiknya berjualan mulai jam 08.00 sampai jam 17.00.

"Bapak dan kakak saya juga ikut jualan, tapi lokasinya berbeda," kata Eel.

Lantaran bendera dan aksesoris 17 Agustus yang dijual Eel sudah berada di tangan kedua, otomatis harganya di atas bendera yang dijual para pedagang dari Ciamis. Misalnya untuk bendera, dengan ukuran bervariasi mulai 90 sentimeter hingga 180 sentimeter dijual mulai harga Rp 15.000 hingga Rp 65.000 per lembarnya.

Umbul-umbul berukuran 3 meter, 4 meter hingga 5 meter dibandrol Rp 30.000 hingga Rp 50.000 perlembar. Sedangkan background berukuran 5, 8 dan 10 meter dijual mulai Rp 180.000 hingga Rp 350.000 per unitnya.

"Biasanya kami agak jauhan dengan pedagang dari Garut atau Ciamis, soalnya mereka lebih murah. Harga segitu masih bisa ditawar," kata Eel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com