Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Syawal yang Selalu Dinanti di Yogyakarta

Kompas.com - 07/07/2016, 11:54 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Yogyakarta dan para wisatawan memenuhi Jalan Malioboro hingga alun-alun utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kamis (7/7/2016) pagi, untuk menyaksikan gelaran tradisi Gregeg Syawal.

Pada gelaran Grebeg menyambut 1 Syawal ini, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat tujuh gunungan dari hasil bumi. Tujuh gunungan ini meliputi tiga buah gunungan Lanang, satu gunungan Putri, satu gunungan Darat, satu gunungan Gepak dan satu gunungan Pawuha.

Tujuh gunungan yang menjadi simbol perwujudan sedekah dari Sultan untuk rakyatnya ini akan diusung oleh abdi dalem dari dalam keraton ke arah alun-alun utara menuju Masjid Agung, Puro Pakualaman dan kantor Kepatihan. Setelah diserahterimakan, gunungan ini akan diperebutkan oleh warga yang hadir.

Warga dan wisatawan pun tampak antusias seakan tidak ingin ketinggalan menyaksikan gelaran ini. Salah satunya, Suraji (60), warga Godean, Sleman.

Saat ditemui di depan kantor Kepatihan, dia mengaku hampir setiap tahun datang untuk melihat grebeg bersama keluarga.

"Dulu masih muda nontonnya ya ke alun-alun. Sekarang sudah tua, di sini saja (depan Kantor Kepatihan). Nanti kan ada yang lewat sini," ucap Suraji.

Di tempat yang sama, Ajeng (23), wisatawan asal Bandung, Jawa Barat, mengaku penasaran dengan tradisi grebeg.

"Ini kami Lebaran berkunjung ke tempat saudara di Yogya. Penasaran pengen lihat, terus ke sini bersama keluarga," ujarnya.

Ajeng menuturkan, meski telah beberapa kali berkunjung ke Yogyakarta, namun ini yang pertama kalinya dia menyaksikan gelaran tradisi grebeg. Sebelumnya, dia hanya melihat foto-foto mengenai tradisi grebeg di media sosial.

"Saya lihat di medsos bagus, terus kemarin dikasih tahu saudara kalau hari ini ada grebeg, kebetulan di Yogya ya menyempatkan waktu melihat," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com