Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Perbatasan Amankan Puluhan Senjata Api dan Granat

Kompas.com - 22/06/2016, 18:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebanyak 71 pucuk senjata api jenis Springfield Kaliber 15 mm buatan Amerika Serikat tahun 1903 diamankan oleh TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas), RI-Timor Leste, Sektor Barat Batalyon Armed 11/Kostrad di Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.

Komandan Satgas Pamtas Batalyon Armed 11/Kostrad, Letkol Arm Teguh Tri Pihanto Usman kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2016), mengatakan, selain senjata buatan Amerika Serikat, pihaknya juga mengamankan tiga pucuk senjata api rakitan dan satu buah granat asap.

“Senjata-senjata itu adalah hasil operasi selama sembilan bulan. Senpi ini warisan dari leluhur mereka (warga) dan disimpan sebagai warisan di rumah-rumah adat dan biasanya digunakan untuk berburu. Warga sendiri yang secara sukarela menyerahkan senjata tersebut,” jelasnya.

Menurut Usman, sesuai pengakuan warga, senpi yang disita itu hanya digunakan untuk berburu binatang di hutan. Selain senjata dan granat, lanjut Usman, pihaknya juga mengamakan dua butir timah hitam, amunisi kaliber 4.5 mili meter (mm) sebanyak tiga butir, kaliber 5.56 mm 104 butir, amunisi kaliber 7.62 mm 59 butir dan amunisi kaliber 8.3 mm 22 butir.

“Saat ini, semua senjata, granat dan amunisi masih di markas Satgas dan rencananya besok akan diserahkan ke Korem Wirasakti Kupang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com