Okan Antara asal Kerobokan, Badung, Bali, salah satunya. Dia mengaku kaget dengan kabar adanya kenaikan besaran iuran BPJS.
(Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik per 1 April 2016, Ini Besarannya)
Dia lalu mencoba membandingkan besaran yang harus dibayar warga dengan pelayanan yang berjalan.
"Kaget juga sih. Kok naiknya banyak ya? Saya peserta kelas 1 dengan iuran Rp 59.500, nanti harus bayar Rp 80.000. Naik sih boleh, tapi apakah pelayanannya sudah baik. Kan banyak kasus yang ribet ngurus klaim BPJS," kata Okan, Selasa (14/3/2016).
Sementara itu, Dewa Ketut Sudiarta Wiguna mengaku setuju dengan kenaikan iuran BPJS asalkan dibarengi dengan pelayanan yang baik.
"Saya kan dibayar kantor saya. Tapi bagaimanapun juga, saya setuju adanya kenaikan jika dibareng dengan pelayanan yang baik. Kenaikan iuran itu kan untuk pelayanan juga," kata Dewa Ketut.
"Saya udah lama ini pakai BPJS. bayar terus, rajin, gak pernah telat. Kalau ada kenaikan iuran, ya... mudah-mudahan akan lebih naik lagi pelayanannya. Jangan sampai memberatkan masyarakat, eh pelayanannya juga kacau balas," tambah Yustrini.
Walaupun ada informasi terkait kenaikan iuran, kantor BPJS di Denpasar masih terlihat ramai masyarakat yang ingin mendaftar.
Iuran BPJS Kesehatan Naik per 1 April 2016, Ini Besarannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.