"Peripih itu merupakan tempat menaruh sesaji persembahan," ujar Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti, saat ditemui Kompas.com, Selasa (8/3/2016).
Wahyu menjelaskan, peripih yang ditemukan berada di posisi 8 penjuru mata angin fungsinya untuk "menghidupkan" candi. Rohnya dari Candi itu ada di peripih.
Di dalam setiap peripih yang ditemukan lanjutnya terdapat sesaji berupa unsur-unsur alam, seperti tanah, emas, perak biji-bijian dan uang. Sesaji tersebut dipersembahkan oleh pejabat atau penguasa saat itu kepada dewa.
"Saat kita buka, lalu tanah di lubang tengah kita lihat ternyata ada artefak. Isinya biji Jali, emas, perak, dan batu berwarna hijau serta uang perak 1 saga," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih meneliti lebih mendalam terkait temuan 10 peripih di candi Perwara Kompleks Prambanan dua Minggu lalu.
Terkait apakah candi-candi Perwara di Kompleks Prambanan juga terdapat Peripih dengan jumlah yang sama, Wahyu menyebutkan, pihaknya belum dapat menyimpulkan.
"Di Prambanan ada 224 Candi Perwara, dua sudah di pugar Belanda. Soal apa perwara yang lain ada peripih dengan jumlah yang sama, kita belum teliti lebih lanjut," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar dua minggu lalu Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menemukan Peripih (Kotak Batu) di Candi Perwara Kompleks Candi Prambanan. Peripih yang ditemukan berjumlah 10.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.