Sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing, 195 eks anggota Gafatar asal Jabar membaca dua kalimat syahadat dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
"Saya suka sedih kalau menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'," ujar Edi kepada Kompas.com, Senin (1/2/2016).
Warga Kedawung, Cirebon, Jawa Barat, ini mengaku menangis karena sedih melihat karut marut Indonesia.
Kondisi Indonesia tidak seindah dalam lagu tersebut, seperti kondisi pertanian di Indonesia. Setiap tahun, 5.000 petani beralih profesi karena kebijakan yang tidak mendukung mereka.
Padahal, mereka hanya ingin bertani dengan tenang dan sejahtera. Hal inilah yang membuatnya pindah ke Kalimantan bersama keluarga dan empat rekannya.
"Keluarga saya menggarap tiga hektar tanah di sana," imbuhnya.
Kini, ia bingung harus berbuat apa. Ia hanya mengikuti keinginan pemerintah. Ketika pemerintah membawa mereka pulang ke sini, berarti pemerintah mau bertanggung jawab.
"Saya sudah tidak punya apa-apa. Kalau nanti di Cirebon, tidak mendapat rumah, ya saya tidur di gorong-gorong atau gubuk saja," tutup dia.
Sebanyak 195 eks anggota Gafatar hari ini dipulangkan ke daerah masing-masing. Mereka sebelumnya mendapatkan pembinaan dan konseling di Dinas Sosial, Jabar.
Sebelum dipulangkan, mereka dipandu membaca syahadat. Walau tidak diikuti oleh semua eks anggota Gafatar, acara ini berjalan khidmat.
Setelah membaca dua kalimat syahadat, mereka menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Uniknya, sebelum dan sesudah menyanyi, mereka bertepuk tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.