“Keluiarga tahu rencana kedatangan kami hari ini, mungkin mereka sibuk dan kami jua tak ingin merepotkan keluarga,” ujar salah satu pemipin rombongan eks Gafatar, Hamzah, saat tiba di kantor kecamatan Wattang Sawitto Pinrang kamis sore kemarin.
Seluruh rombongan mantan Gafatar ini merupakan mereka yang terpaksa angkat kaki dari Desa Samboja, Kecamatan Karya Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di sana, mereka bercocok tanam dan rencananya akan panen pada bulan Februari.
Namun, karena banyaknya penolakan terhadap Gafatar, panen yang sudah dinantikan itu pun tak bisa dirasakan kelompok pengikut Gafatar ini.
Hamzah mengaku sudah menghabiskan Rp 80 juta untuk berinvestasi dan memutuskan tinggal di Kalimantan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki perekonomian keluarga melalui program ketahanan pangan.
Seluruh harta bendanya yang ada di Pinrang pun sudah habis dijual sejak pindah 2 tahun lalu. Kini, Hamzah dan juga para mantan pengikut Gafatar yang lain sedang kebingungan untuk melanjutkan hidup mereka.
Selain tempat tinggal yang harus menumpang di rumah keluarga yang ada di Kabupaten Sidrap, mereka juga masih belum memiliki sumber penghasilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.