Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Mempawah Menangis Saksikan Permukiman Eks Gafatar Dibakar

Kompas.com - 20/01/2016, 13:31 WIB
MEMPAWAH, KOMPAS.com — Perusakan dan pembakaran permukiman warga eks Gafatar di Moton Panjang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016), menyisakan kesedihan.

Bupati Mempawah Ria Norsan meneteskan air mata tatkala massa pecah dan mulai melakukan kericuhan dengan membakar sejumlah pondok permukiman warga eks Gafatar di Moton Panjang.

Aksi pembakaran itu seolah menjadi akhir dari serentetan penolakan masyarakat terhadap warga eks Gafatar di Kabupaten Mempawah sejak pekan lalu. Warga eks Gafatar ini berjumlah sekitar 700 jiwa dan menolak dengan tegas untuk pergi.

Ria menyaksikan langsung aksi pembakaran tersebut. Namun, dia mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mencegahnya.
 
"Kami akan evakuasi mereka ke tempat yang paling aman. Kami harap ini akan selesai di sini, kondisi aman dan damai kami harapakan di Kabupaten Mempawah," ujar Ria.

Dia berjanji akan memfasilitasi warga yang dievakuasi sampai ke tempat tujuan.

Mengungsi

Iring-iringan dari puluhan kendaraan yang mengangkut ratusan warga eks Gafatar dari Mempawah tiba di Kompleks Perbekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII/Tanjungpura, Selasa (19/1/2016) sekitar pukul 19.28 WIB.

Arus pengungsian 664 warga ini terbagi dalam dua gelombang. Pertama, sebanyak 327 orang datang dari Moton Panjang, dan sisanya 337 orang pada gelombang kedua dari Desa Pasir.

Sebagian besar pengungsi gelombang pertama terdiri atas ibu dan anak. Sebagian baju yang dikenakan anak-anak terlihat basah. Beberapa dari mereka terlihat kehausan. Sementara itu, sebagian pria dewasa terlihat membawa tas-tas seadanya.

"Hari ini, supaya Ibu Bapak bisa terlayani dengan baik, kami ingin mendata dengan baik. Ibu Bapak wajib kami lindungi. Situasi sudah seperti ini, jadi nanti malam, telah disiapkan Kodam di sini, nanti ada gedung di belakang yang telah dipersiapkan untuk Ibu Bapak beristirahat," ujar Wakil Gubernur Kalbar Cristiandy Sanjaya, didampingi jajarannya dan Wakapolda Kalbar Kombes Pol Joko Irianto.

Setelah perjalanan panjang dan melelahkan bagi para pengungsi, Dinas Sosial Kalbar telah menyiapkan makanan dan tikar untuk beristirahat di gedung penampungan Bekangdam.

"Makan dulu supaya menjaga kesehatan dengan baik, beristirahat dengan tenang. Tenang saja, tempat ini aman, ini ada Kasdam. Kami telah berkoordinasi dengan sebaik-baiknya supaya Ibu Bapak bisa tertangani dengan baik. Untuk seterusnya, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat," ujarnya kepada warga.

Kasdam XII/Tanjungpura Brigjen Aris Martono Haryadi mengatakan kepada warga, pihaknya segera melakukan pendataan sehingga butuh kerja sama seluruh warga agar penanganan yang diberikan mudah dan lancar.

"Kami akan memberikan fasilitas, seperti untuk tiket mereka pulang ke Jawa," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, evakuasi warga eks Gafatar di permukiman Moton Panjang, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016), berlangsung dramatis.

Evakuasi berlangsung di tengah kepulan asap yang membara akibat massa yang membakar permukiman mereka.

Kompas TV Evakuasi Ratusan Pengikut Gafatar Ricuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com