"Saya dan keluarga tetap optimis dia (Wa Ode Suriana) selamat, walaupun masih sedikit harapan. Tetapi bila memang tidak selamat, kami berharap pihak maskapai atau pemerintah bisa memulangkan jasad istriku," harapnya sedih ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (17/8/2015) sore.
Harianto mengaku kaget setelah menerima informasi jatuhnya pesawat Trigana yang ditumpangi istrinya. Pasalnya, ia masih berkomunikasi dengan istrinya sebelum pesawat bertolak ke Oksibil.
"Hari Minggu saya komunikasi pukul 13.30 WIT, setelah itu teleponnya disuruh matikan karena mau terbang menuju Oksibil. Kemudian pukul 14.55 Wit saya kontak handhpone istriku sudah tidak aktif lagi. Saya hubungi keluarga yang di Oksibil, mereka bilang istriku sudah tidak ada," ungkapnya.
Kepergian istrinya ke Oksibil, lanjut Harianto, untuk bekerja di industri rumahan. ”Ada keluarga di sana yang ajak ke Oksibil, dia berangkat setelah keluarga di sana mengirimkan uang Rp 1,9 juta untuk tiket pesawatnya," jelasnya.
Harianto menambahkan, istrinya berangkat ke Jayapura bersama adik perempuannya pada. Wa Ode Suriana meninggalkan dua anak laki-laki dan 1 perempuan. "
Sebelumnya diberitakan, empat warga kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu (16/8/2015).