"Kami akan koordinasi lintas sektor untuk memecahkan persoalan fenomena pasar tumpah. Kami juga sudah minta bantuan rambu portabel untuk dipasang mendekati arus mudik," kata Kepala Dishubkominfo Kabupaten Semarang, Prayitno Sudaryanto, Kamis (9/7/2015) pagi.
Selain fenomena pasar tumpah yang notabene menjadi potensi permasalahan, Prayit menjabarkan ada potensi lain yang perlu diwaspadai jika ada peningkatan arus. Di antaranya di persimpangan exit tol Bawen, persimpangan Terminal Bawen, persimpangan bersinyal kawasan perkotaan Ungaran, dan persimpangan bersinyal kawasan perkotaan Ambarawa.
Sementara itu, guna mendukung kelancaran arus lalu lintas selama arus mudik dan arus balik lebaran, Dishub juga melakukan pembatasan terhadap angkutan barang atau larangan beroperasi bagi truk angkutan barang mulai H-4 sampai H 1 Lebaran.
"Artinya hanya truk angkutan barang pengangkut barang-barang tertentu saja yang boleh beroperasi," kata Prayitno.
Larangan beroperasi truk tersebut sudah disosialisasikan kepada pengusaha atau pemilik angkutan barang melalui Organisasi Angkutan Darat (Organda) serta paguyuban sopir truk yang ada di Kabupaten Semarang.
Dia juga mengaku sudah koordinasi dengan Polres Semarang untuk mengawal kebijakan pemerintah tersebut. "Kalau ada angkutan barang yang melanggar, penindakannya oleh Polres Semarang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.