Di lokasi, polisi menemukan daging celeng disimpan dalam sebuah lemari pendingin berukuran besar bersama daging sapi di kotak yang berbeda.
MS, pemilik gudang tersebut, diamankan dan diperiksa di Mapolrestabes Surabaya.
"Daging sapi dan daging celeng tidak dicampur atau dioplos, tapi dalam kemasan yang berbeda. Daging celeng dikemas dan diberi label tulisan 'daging sapi impor'," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Yan Fitri, di lokasi.
Daging celeng tersebut dijual lebih murah dengan harga Rp 85.000/kilogram. Sementara itu, daging sapi di pasaran seharga Rp 98.600/kilogram.
Pelaku mengaku menjual daging celeng tersebut ke sejumlah pasar di antaranya di pasar Wonokromo, dan beberapa pasar di wilayah pemukiman penduduk.
"Dalam sepekan, pelaku mengaku bisa menjual sekitar 2 kuintal daging celeng yang didapatkannya dari seorang penjual di Bekasi, Jawa Barat," ungkapnya.
Kecurigaan polisi berawal dari ditemukannya daging yang lebih murah dari daging sapi pada umumnya. Secara fisik, daging tersebut berwarna lebih pucat dari daging sapi biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.