BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, (25/5/2015) malam mendatangi Polisi Sektor Andir yang letaknya masih berada di kawasan Saritem. Selain mengeluhkan sejumlah rumah yang disegel dan diberi garis polisi, warga juga meminta keadilan agar menutup juga lokasi prostitusi selain di Saritem.
"Kami meminta keadilan. Kalau mau ditutup total, jangan hanya Saritem saja yang dilakukan penutupan, tapi, tempat lain juga yang membuka bisnis seperti ini," kata Erwin Junaedi (38), Ketua RT 03 RW 09, Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Senin, (25/5/2015) malam.
Menurut Erwin, banyak tempat-tempat lain berkedok spa atau panti pijat di Kota Bandung yang sebetulnya digunakan sebagai tempat prostitusi. Warga Saritem menuntut agar tempat-tempat seperti itu juga ditutup.
"Kalau hanya Saritem saja yang ditutup, ya enggak adil. Kalau mau ditutup, tutup semuanya tempat-tempat lokalisasi lainnya yang berkedok spa dan panti pijat. Warga Saritem menuntut itu," ujarnya.
Erwin mengatakan, sebetulnya, lokalisasi Saritem merupakan mata pencaharian utama warga Saritem. Jika dilakukan penutupan, kata dia, otomatis tidak bisa makan. Erwin berharap, jika memang akan betul-betul ditutup, pemerintah dan aparat terkait lainnya harus mencarikan solusi atas penutupan tersebut.
Terkait penyegelan sejumlah rumah di Saritem, polisi kemudian mengizinkan untuk membuka kembali rumah-rumah. Namun, tidak semuanya dibuka. "Saat ini sudah dibuka 22 rumah warga, asalkan (22 warga tersebut) tidak lagi menyewakan rumah tinggalnya untuk praktik prostitusi," Kepala Polsek Andir Komisaris Polisi Benny Bathara saat ditemui di Mapolsek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.