Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Warga dan Pegiat Penolak Penutupan Dolly Ditangkap

Kompas.com - 27/07/2014, 16:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam pengamanan pemasangan plakat Dolly bebas Prostitusi, tidak hanya atribut penolakan saja yang dibersihkan. Polisi juga mengamankan belasan warga yang dianggap sebagai dalang penolakan atau provokator, Minggu (27/7/2014).

Belasan warga itu selain ditangkap saat melakukan aksi, juga ditangkap di posko tim advokasi warga Dolly yakni, Front Pekerja Lokalisasi (FPL) di Jalan Jarak. Sempat sedikit terjadi baku hantam, karena para aktivis FPL menolak untuk diamankan.

Mereka lalu dibawa ke Kantor Kelurahan Putat Jaya, sebelum diperiksa di Mapolrestabes Surabaya. Penangkapan para pegiat FPL sempat membuat takut warga sekitar, karena para warga dan aktivis sempat memamerkan senjata tajam, dan melempar batu ke arah barisan polisi. Bahkan, dikabarkan juga ada yang membawa bom molotov.

Sementara, polisi sempat beberapa kali menembakkan gas air mata. "Kami hanya mengamankan pemasangan plakat, tapi kami bertindak tegas karena warga represif dengan membawa sajam dan melempar batu ke arah polisi," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta, di lokasi.

Usai mengamankan sebagian warga dan aktivis FPL, petugas dari Pemkot Surabaya akhirnya memasang plakat bertuliskan "Kampung Putat Jaya Bebas lokalisasi dan Prostitusi" itu. Plakat tersebut dipasang di dua titik, di Jalan Girilaya dan di akses masuk Jarak dari arah Jalan Dukuh Kupang.

Pemasangan plakat oleh petugas dari Pemkot Surabaya, dua hari lalu sempat diadang dan ditolak warga, karena mereka bersikeras akan tetap kembali buka usai lebaran, meskipun pemerintah sudah menutup Dolly sejak 18 Juni lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com