“Saya baru keluar dari rumah kakak hendak menuju rumah saya. Baru berjarak kurang lebih 40 meter dari rumah itu, saya melihat kobaran api yang sudah merambat dan menutupi atap rumah lumbung yang beratap alang-alang milik Mikhael," papar saksi mata, Yosevina, Rabu. Dia pun berteriak minta tolong untuk memanggil warga.
Lumbung tersebut merupakan milik Mikhael Elan Tefa (40). Saat kebakaran terjadi, dia dan istrinya sedang berada di tempat pemungutan suara (TPS) 3, Kelurahan Eban, mengikuti proses perhitungan suara pemilu presiden.
Begitu mendengar teriakan Yosevina, warga pun berdatangan membawa peralatan seadanya untuk berusaha memadamkan api di lumbung Mikhael. Namun, atap yang berbahan alang-alang membuat api sulit padam hingga seluruh lumbung pun habis terbakar.
Meski demikian, api tak sampai merambat ke rumah Mikhael yang hanya berjarak satu meter dari lumbung itu. Saat kebakaran terjadi, dua anak Michael berumur 9 dan 4 tahun tidur di dalam rumah. Kerugian material akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah karena di dalam lumbung itu juga terdapat perhiasan kuno dan uang keping adat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.