“Presiden yang baru harus memiliki konsep ketahanan pangan, jangan sampai memiliki konsep ketersediaan pangan. Kalau konsepnya ketersediaan pangan, hasilnya seperti ini. Jika stok di dalam negeri menipis, maka dengan mudahnya akan melakukan impor,” ujar Ketua APTRI, Arum Sabil, kepada Kompas.com, Senin (19/5/2014).
Saat ini, lanjut Arum, petani di Indonesia terutama petani tebu benar-benar terpuruk. Kebijakan impor pemerintah sangat memberatkan bagi petani.
“Saat ini gula impor yang masuk sangat berlebihan, kami para petani sangat dirugikan dengan kebijakan tersebut. Untuk itu, presiden mendatang harus memiliki orientasi untuk melakukan pemberdayaan terhadap petani, dan memiliki komitmen yang kuat untuk berpihak terhadap petani,” keluhnya.
Arum mengaku, sejauh ini pihaknya belum memutuskan siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung pada pemilu presiden mendatang.
“Kami akan lihat dulu visi dan misinya. Kami akan catat, kami akan rekam, dan akan kami dokumentasikan visi misinya nanti. Sekarang kan baru deklarasi, jadi kami akan pelajari dulu seperti apa komitmen mereka terhadap dunia pertanian,” tegas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.