Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Untag Demo Tolak Kampus Unair di Banyuwangi

Kompas.com - 13/03/2014, 12:59 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Puluhanan mahasiswa, dosen dan juga alumni Universitas 17 Agustus Banyuwangi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Banyuwangi, Kamis (13/3/2014).

Dengan membawa poster yang bertuliskan 'Tolak Komersialisasi Pendidikan' dan menggunakan topeng wajah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan topeng wajah Menteri Pendidikan Muhammad Nuh mereka menyatakan menolak berdirinya kampus Universitas Airlangga di Banyuwangi.

Menurut Made Brilian, mahasiswa Universitas 17 Agustus Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi harus segera melakukan evaluasi atas polemik pro dan kontra pendirian kampus Unair di Banyuwangi dengan pihak-pihak yang terkait seperti Kemendiknas, Unair dan Rektorat PTS se-Banyuwangi.

"Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kembimbangan terutama untuk mereka yang lulus SMA tahun ini. Selain itu kami berharap agar kebijakan pemkab lebih memperhatikan setiap perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi yang sudah berpartisipasi dalam pembangunan daerah," jelasnya.

Ia juga menegaskan, mahasiswa Banyuwangi akan terus mengawal setiap proses pendirian PTN luar domisili di Banyuwangi. "Karena seharusnya Pemkab Banyuwangi merintis sendiri kampus negeri yang bisa membuat kami bangga bukan mendompleng nama besar Unair," tuturnya.

Sementara itu, Didik Suhariyanto, juru bicara Universitas 17 Agustus Banyuwangi menjelaskan, berdirinya Unair di Banyuwangi bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 20 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi.

"Di pasal satu kan jelas dikatakan jika penyelenggaran prodi harus berbatasan dengan induk. Seperti yang dicontohkan tadi pendirian ITS yang dari fakultas teknik Unair. Kalo ini di Banyuwangi kan jelas-jelas melanggar. Apalagi dari penjelasan yang kami dapatkan Menteri hanya memberikan instruksi secara lisan," jelasnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan, jika mengacu kepada UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seharusnya potensi lokal yang harus dikembangkan. "Ada sekitar 11 universitas tinggi swasta di Banyuwangi yang masih kurang layak dan masih butuh perhatian dari pihak Pemkab Banyuwangi," jelasnya.

Lahan 100 hektar
Sebelumnya Bupati Banyuwangi mengaku telah menyiapkan 100 hektar tanah untuk pendirian kampus Unair di Banyuwangi.

Menurutnya, perkuliahan pertama akan dimulai tahun pelajaran 2014 dengan membuka jurusan Kedokteran Hewan dengan kapasitas 50 orang.

Kampus yang sementara akan menggunakan gedung SMAN 1 Giri Banyuwangi yang mempunyai dua lantai dan delapan ruangan yang dibangun dengan berbagi anggaran APBD Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp 5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com