Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutilasi Ibu Kandung, Anak Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 20/12/2013, 19:40 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana,
Kistyarini

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com — Pelaku pembunuhan dengan mutilasi terhadap ibu kandung di Cianjur mengaku melakukan perbuatannya setelah bermimpi. Hal itu dikatakan Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Polisi Rycko Amelza Dahniel di Bandung, Jumat (20/12/2013).

Seperti diberitakan, Pupun (40), warga Kampung Pasir Gombong, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, membunuh kemudian memutilasi Anih (65), ibu kandungnya.

"Saat diinterogerasi pelaku ini mengaku mimpi memotong-motong ibunya. Kemudian dia kerjakan," terang Rycko di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (20/12/2013).

Berdasarkan keterangan itu, Pupun diduga mengalami gangguan jiwa. Keterangan warga sekitar juga menguatkan dugaan tersebut. "Diduga pelaku mengalami gangguan jiwa. Keterangan warga sekitar juga ikut menguatkan," tuturnya.

Pembunuhan itu terjadi pada Rabu (18/12/2013). Namun, kasus tersebut baru terungkap pada Jumat (20/12/2013) pagi setelah Pupun mengaku kepada seorang tetangganya. Si tetangga kemudian melaporkannya ke Polres Cianjur.

"Polisi berhasil menangkap pelaku. Pelaku ini membunuh ibu kandungnya yang bernama Anih binti Komar, usia 65 tahun dengan cara mutilasi," kata Direktur Reskrimum Polda Jabar Kombes Pol Erwin Faisal saat ditemui di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat.

Setelah menerima laporan tersebut, personel Polres Cianjur langsung mengecek ke tempat korban. Di rumah itu polisi menemukan tubuh korban yang sudah terpotong-potong. "Pelaku membunuh ibu kandungnya dengan cara memutilasi kepala, tangan kanan kiri, dan kaki kanan kiri," terang Erwin.

Dihubungi terpisah, Kapolres Cianjur AKBP Dedi Kusuma Bakti mengatakan, pelaku kini sudah diamankan di Polres Cianjur. "Potongan tubuh korban yang dimutilasi itu ditemukan berserakan di sekitar luar rumah. Ya, dekat tempat kejadian perkara," terang Dedi saat dihubungi melalui ponselnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com