"Longsor terjadi sejak satu tahun lalu, akibatnya 2.600 hektare sawah kami para petani tidak banyak menghasilkan gabah, malah ada beberapa sawah yang sudah diganti dengan tanaman kelapa sawit," kata Romainah, petani setempat, Jumat (18/10/2013).
Selama irigasi masih baik, para petani mengaku bisa memanen tiga kali dalam setahun. "Saat ini kami hanya memanfaatkan musim hujan saja karena irigasi rusak," tambah Romainah.
Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera 7, Mastina Zulkarnain mengaku telah menganggarkan dana sebesar Rp 6,7 miliar untuk enam titik di wilayah tersebut. Dana tersebut pun diperuntukan bagi pembuatan saluran irigasi baru.
"Semoga dengan selesainya pekerjaan perbaikan irigasi tersebut dapat segera mengaktifkan kembali persawahan milik petani," kata Mastina.
Para petani berharap dengan perbaikan irigasi rusak serta pembuatan irigasi baru di beberapa titik persawahan, maka hasil produksi gabah akan semakin meningkat, dan alih fungsi lahan tersebut dapat dihindari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.