"Sampai hari ini kami baru mendapatkan hampir 200 ekor sapi, itu pun sulit mencarinya di tingkat petani, kalau pun ada harganya mahal sekali," kata salah satu pedagang hewan kurban di Bandarlampung Darno (56), Selasa (1/10/2013).
Padahal sebelumnya, Darno mengaku mampu menjual 312 ekor sapi untuk dipotong pada Hari Raya Kurban.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, selama priode 1 Juni 2011-1 Mei 2013, populasi sapi dan kerbau mengalami penurunan sebanyak 182,76 ribu ekor dari 77,10 ribu ekor hasil pendataan sapi potong, perah, dan kerbau (PSPK) 2011, menjadi 593,34 ribu ekor per 1 Mei 2013.
Berdasarkan hasil pencacah lengkap ST2013, apabila dirincikan menurut wilayahnya, terdapat tiga kabupaten yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak. Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah populasi 230,10 ribu ekor, Kabupaten Lampung Timur 103,19 ribu ekor, Lampung Selatan 97,23 ekor.
Kepala bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Lampung Arsyad menjelaskan, menurunnya populasi ternak sapi di Lampung karena ada kebijakan pengurangan impor dari pemerintah pusat. Belum lagi, kondisi sapi betina yang terus dipotong mencapai 2.000 ekor per hari, untuk konsumsi harian.
"Bagaimana tidak menurun sapi-sapi di masyarakat, setiap hari betinanya dipotong tanpa diiringi dengan angka kelahiran," kata Arsyad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.