Haji Jamaluddin, salah satu pengusaha dan peternak sapi di Kelurahan Mamminasae, Pinrang, kepada Kompas.com, Kamis (19/9/2013) mengatakan, umumnya menjual sapi kurban berkisar Rp 8,5 juta hingga Rp 16,5 juta per ekor. Kurangnya stok sapi lokal dan tingginya permintaan sapi menjelang Idul Adha, membuat harganya terdongrak tinggi hingga Rp 20 juta.
Kendati harga sapi kurban meroket, tidak berpengaruh pada tingkat penjualan. Jamaluddin mengaku sapinya berjumlah 30 ekor lebih, sebagian besar sudah terjual. Kebanyakan pembeli meminta sapi diantarkan mulai hari Lebaran sampai H+3 Lebaran Idul Adah.
“Umumnya sudah dibeli warga jauh hari sebelumnya. Sebagian sudah dibayar lunas, lainnya sudah dipanjar setengah, saat barangnya diantar saat Lebaran baru bayar ful," kata Jamaluddin, Kamis.
Sementara itu, sejumlah pelanggan sengaja membeli sapi kurban lebih cepat karena khawatir harganya makin mahal, apalagi jika sudah mendekati Idul Adha. “Sengaja beli sapi kurban lebih cepat, karena harga sapi naik terus, apalagi jelang Lebaran nanti harganya bisa lebih mahal lagi,” ujar Suarni, salah seorang pembeli sapi kurban.
Minimnya stok sapi kurban membuat pengusaha sapi di Pinrang kewalahan memenuhi permintaan pelanggannya. Jamaluddin, misalnya, terpaksa mendatangkan sapi dari berbagai daerah seperti Enrekang, Sidrap, Polewali Mandar dan Barru untuk memenuhi kebutuhan sapi menjelang Idul Adha.
Menurut Jamaluddin, ada beberapa pengusaha sapi yang memiliki lahan terbatas, tak lagi menerima pembelian sapi kurban dari pelanggannya. Hal itu karena lahan mereka tak cukup lagi menampung sapi yang sudah dibeli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.