Untuk itu, Asep menegaskan, pihaknya akan menginventarisasi daerah-daerah rawan peredaran narkoba di Kabupaten Kendal. Sebab, menurut Asep, hanya dengan memutus jaringan narkoba, para pengedar tidak bisa masuk ke wilayahnya.
“Tugas kami memutus jaringan pengedar itu, supaya tidak masuk ke Kendal. Selain itu, menangkap para pengedarnya. Sedang untuk pemakainya, itu urusan badan narkotika Kendal," kata Asep.
Menurutnya, harus ada kepedulian dari masyarakat terkait bahaya narkoba ini. Sebab narkoba tidak hanya menyangkut masalah hukum, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat. “Pengguna narkoba seperti gunung es. Yang tampak hanya atasnya. Untuk itu, perlu peran serta masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba,” tambahnya.
Sementara itu, ketua Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kendal Teguh Budi Santoso menyatakan, pihaknya belum melakukan penelitian jumlah pasti pemakai narkoba di Kendal. Namun kalau dihitung secara kasus, data yang dimiliki BNN sama dengan yang ditangani Polres Kendal.
Upaya BNN untuk menekan supaya masyarakat Kendal agar menjauhi narkoba adalah dengan cara memberi sosialisasi ke kantor-kantor, baik instansi pemerintah maupun swasta serta kepada pelajar dan mahasiswa. Dalam sosialisasi tersebut, BNN Kendal juga membentuk kader Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Tugas P4GN memberi contoh dan melakukan sosialisasi terkait bahaya narkoba.
“Semua instansi pemerintah dan swasta serta sekolah sudah ada P4GN-nya. Dan beberapa kali ketika BNN melakukan tes urine, hasilnya juga nihil,” akunya.
Teguh optimistis 2015 nanti, Kabupaten Kendal akan terbebas dari narkoba. Hal ini dilihat dari tren positif ketika pihaknya melakukan tes urine dan sosialisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.