Meriam atau mercon yang terbuat dari sambungan kaleng yang dibentuk menyerupai batang bambu besar karya para peserta karnaval dari berbagai sekolah ini menjadi simbol senjata perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan. Tembakan meriam ke udara sahut-menyahut menandakan deklarasi kesiapan para generasi muda untuk mempertahankan keutuhan NKRI.
“Senang mengarak mercon sambil keliling kota, ini sebagai simbol kesiapan pemuda mempertahankan keutuhan negara dari segala bentuk rongrongan terhadap kewibawaan negara,” ujar Nasruddin, salah satu peserta karnaval.
Sambil membawa mercon, ratusan siswa TK dan SD juga mengenakan pakaian adat, seragam TNI-Polri dan pakaian lainnya. Mereka tampak bangga berkeliling Kota Wonomulyo. Aksi anak-anak ini mencuri perhatian warga di sepanjang jalan.
Ketua panitia pelaksana karnaval HUT Kemerdekaan RI Wonomulyo, Nadjamuddin, menilai, peserta karnaval tahun ini berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Peserta karnaval tahun ini jauh lebih meriah dan beragam kegiatannya," ujarnya.
Banyaknya peserta karnaval ini membaut sejumlah ruas jalan, termasuk jalur lintas barat Sulawesi, yang juga menjadi rute karnaval, mengalami kemacetan panjang. Akibatnya, kendaraan dialihkan ke jalur lain untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.