"Besok sore, saya akan ngisi diskusi di Perguruan Tinggi di Surabaya," kata Anton kepada Kompas.com ditemui seusai mengunjungi narapidana di Lapas Lowokwaru, Malang.
Anton Medan mengunjungi lapas itu hanya untuk bertemu para narapidana, memberikan motivasi dan inspirasi agar kelak bisa menjadi manusia yang lebih baik setelah keluar dari lapas.
"Saya sudah pernah mengunjungi 147 lembaga pemasyarakat dan rumah tahanan di Indonesia," akunya.
Anton Medan juga menceritakan masa kelamnya. Ia mulai merasakan kehidupan di penjara saat usia 12 tahun karena kasus pembunuhan.
"Saya membunuh karena kepepet, barang-barang saya dirampas. Akhirnya saya nekat membunuh," ceritanya.
Menjadi penjahat, kata Anton, bukanlah pilihan hidup. "Yang utama saat ini sistem hukum di Indonesia harus diperbaiki. Karena saya lihat hukum di Indonesia amburadul. Aparat penegak hukum mudah disuap. Mari kita doakan semoga mereka sadar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.