PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Bekas lokasi penambangan timah di kawasan dekat Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung menyisakan banyak lahan kritis.
Secara bertahap upaya penghijauan dilakukan dengan menanam ribuan pohon kayu putih dan jambu mete.
"Di sini kita sama-sama konsen untuk mengembalikan lahan-lahan menjadi lestari," kata Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Tornagogo Sihombing seusai penanaman pohon, Senin (24/6/2024) sore.
Tornagogo mengungkapkan, penanaman pohon bagian dari kegiatan ulang tahun Bhayangkara dan telah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya di lokasi yang sama.
Baca juga: 5 Manfaat Minyak Kayu Putih, Tidak Hanya untuk Hangatkan Tubuh
Sehingga diharapkan nanti lahan kritis di kawasan bandara bisa hijau kembali dengan mendatangkan manfaat ekonomi baru bagi masyarakat.
"Ini nanti akan diteruskan oleh kelompok tani yang memelihara. Kami juga berusaha untuk menjadi contoh bagi masyarakat dalam melestarikan alam sekitar," ujar dia.
Pada kesempatan itu, sebanyak 1.000 bibit pohon kayu putih dan 500 bibit jambu mete ditanam pada lahan seluas 2,5 hektar.
Lokasi penanaman persis berada di lahan pinggir jalan kawasan VVIP Bandara Depati Amir.
Tornagogo memastikan, langkah penertiban akan terus dilakukan terhadap penambang liar yang kerap kucing-kucingan.
Meskipun sudah dinyatakan dilarang, kawasan bekas tambang di sekitar bandara masih kerap ditambang karena cadangan timah yang masih tersisa.
Baca juga: Lahan Kritis di Kalsel Berkurang, Kini Tersisa 458.478 Hektar
"Kalau masih ada lagi muncul, langsung ditertibkan karena jelas kawasan ini tidak boleh," tegas Tornagogo.
Pj Sekda Babel Fery Afrianto mengapresiasi penanaman pohon bernilai ekonomi yang telah dilakukan banyak pihak.
Selain dari kepolisian, penanaman juga telah dilakukan perguruan tinggi, PT Timah Tbk dan juga kelompok masyarakat.
"Kami selalu mendukung setiap gerakan penanaman di lahan kritis, artinya sedikit-sedikit nanti akan memperbaiki lingkungan dan meningkatkan indeks kualitas lingkungan kita," ungkap Fery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.