BANJARBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menggalakkan revolusi hijau untuk mengurangi lahan kritis.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, luas lahan kritis di Kalsel tahun 2013 lebih dari 642 ribu hektar.
Sejak gerakan revolusi hijau dimulai pada tahun 2017, luas lahan kritis di Kalsel pada tahun 2022 tinggal menjadi 458.478 hektar.
Baca juga: 167.104 Hektar Lahan Kritis di Babel, Pohon Kayu Putih Jadi Pilihan Reklamasi
Salah satu upaya untuk mengurangi lahan kritis, Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel baru-baru ini membangun Pusat Konservasi Tanaman Langka, yaitu Ulin Borneo Swageri di Pulau Rusa yang masuk dalam kawasan Waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar.
Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra mengatakan, pusat konservasi ini akan ditanami 4.000 bibit pohon ulin secara bertahap.
"Borneo Zwageri Island memiliki luas lahan sekitar 4,8 hektar. Pada awalnya kawasan ini merupakan lokasi pengembangan tanaman pinus pada tahun 1980- an," ujar Kadishut yang akrab disapa Aya dalam keterangannya yang diterima, Kamis (7/12/2023).
Menurut Aya, pusat konservasi ulin di Pulau Rusa nantinya tidak hanya untuk program penghijauan semata, tetapi juga sebagai upaya melestarikan tanaman endemik asli Kalimantan yang sekarang hampir punah.
Agar lebih maksimal, maka penanaman Ulin ujarnya dilakukan secara berkelompok.
"Kita dulu menanam ulin secara terpisah pisah saat ini kami mengelompokkannya. Nanti orang-orang akan melihat dan belajar tentang bagaimana pohon ulin," jelasnya.
Selain sebagai konservasi ulin, Swageri Island juga akan dijadikan objek wisata baru di Kawasan Waduk Riam Kanan.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan menambah sarana dan prasarana pendukung agar wisatawan betah berkunjung.
"Ini juga sebagai destinasi baru wisata di wilayah Tahura Sultan Adam. Selain melakukan penanaman pohon ulin secara bertahap, juga akan ditambah sarana prasarana berupa kursi toilet dan mushala untuk kenyamanan pengunjung," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.