Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Vonis Terdakwa Pembunuhan "Debt Collector" di Sukabumi Ditunda, Hakim Belum Rampungkan Putusan

Kompas.com - 24/06/2024, 17:45 WIB
Riki Achmad Saepulloh,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sukabumi kelas I-B, menunda pembacaan putusan sidang terdahap terdakwa kasus pembunuhan debt collector, Putri Sumiati alias Uti (28 tahun).

Semestinya pembacaan putusan tersebut dibacakan pada Senin (24/6/2024) di ruang sidang Candra, siang ini.

Namun pembacaan putusan itu ditunda dan akan dibacakan pada Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Bacakan Pledoi, Terdakwa Kasus Pembunuhan Debt Collector Minta Dihukum Ringan

“Pembacaan putusan perkara kita tunda ke hari Rabu (26/6/2024),” kata Hakim Ketua, Miduk Sinaga saat berada di ruang sidang Candra, Senin (24/6/2024) siang.

Miduk menjelaskan, ditundanya sidang putusan itu disebabkan beberapa hal yang belum rampung sehingga sidang ditunda 2 hari ke depan.

“Putusan belum komplit, belum lengkap untuk dibacakan secara keseluruhan,” ungkap dia. 

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Dituntut 15 Tahun Penjara

“Ketika dibacakan laporan tersebut langsung ter-upload ke SIPP (Sistem Informasi Pelayanan Publik), sehingga masyarakat umum bisa melihat putusan tersebut secara terbuka. Kami berkesimpulan dari pada keterlambatan pengimputan nantinya di sistem informasi perkara maka sidang kita tunda,” ungkap Miduk.

Sebelumnya, Putri dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan tuntutan penjara 15 tahun atas perbuatannya yang menghilangkan nyawa Roslindawati (35 tahun).

Pada Senin (10/6/2024) lalu, Putri telah membacakan nota pembelaan atau pledoi dan mengakui perbuatan yang ia lakukan salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com