Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Kompas.com - 26/04/2024, 17:19 WIB
Aji YK Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Aiptu FN telah ditetapkan sebagai sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap dua debt collector, Bambang dan Robert.

Penganiayaan ini terjadi di area parkir mall PSX, Palembang, sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (23/3/2024), di mana rekaman video terkait insiden ini sempat menyebar di jejaring media sosial.

Penetapan FN sebagai tersangka diambil setelah sebelumnya polisi melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap dia.

Hasilnya, penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup hingga menaikan status Aiptu FN menjadi tersangka.

"Benar, penyidik resmi melakukan penetapan tersangka Aiptu FN pada 24 April lalu," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: 5 Fakta Aiptu FN Tembak Debt Collector di Palembang 

Sunarto menjelaskan, baik Aiptu FN maupun kedua debt collector tersebut sama-sama melapor menjadi korban kekerasan.

Bahkan, Bambang dan Robert juga ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (25/4/2024) atas kasus dugaan percobaan perampasan mobil milik Aiptu FN.

"Kami tegaskan, penyidik bertindak secara profesional dan proporsional. Penyidik tidak memiliki kepentingan kecuali pengakan hukum tanpa memandang profesi, bahkan anggota kepolisian sekali pun," ujar dia.

Aiptu FN kini masih ditahan di Divisi Propam Polda Sumatera Selatan. Sementara, Bambang dan Robert juga ditahan setelah sebelumnya dijemput paksa di kediaman masing-masing.

Baca juga: Aiptu FN Akui Aniaya Debt Collector, Polisi: Ia Mengaku Panik

"Aiptu FN mengaku bahwa mobil itu ia beli dari seorang bernama Edo yang sekarang masih dalam pencarian."

"Sehingga, Aiptu FN ini bukan debitur dan tidak memiliki hubungan dengan kreditur," tegas Sunarto.

Diberitakan sebelumnya, kedua debt collector tersebut harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah mengalami luka tusuk dan tembak, ulah Aiptu FN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com