Kemudian, konsumen mengunggah nota pembelian dan mengisi identitas pada aplikasi melalui barcode yang tersedia di restoran/tempat makan.
“Semakin banyak kuponnya, kemungkinan mendapatkan hadiah semakin besar. Dengan program ini, diharapkan bisa mengangkat kesadaran masyarakat untuk membayar pajak restoran,” harapnya.
Penilaian didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu tim penilai.
Dalam peluncuran program Ambyar Pak To, Pemkab Blora mengundang sebanyak 165 pelaku usaha. Sebanyak 35 restoran sudah memasang tapping box, sedangkan 130 lainnya belum dipasang.
BPPKAD memberikan kesempatan pelaku usaha lain yang ingin mengikuti program Ambyar Pak To, salah satunya dengan memasang poster.
Baca juga: Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024
Pada kesempatan itu, Bupati Blora Arief Rohman menyambut baik inovasi BPPKAD untuk rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terkait pajak restoran.
Dia berharap, inovasi tersebut bisa berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak restoran.
“Dari pajak, termasuk di antaranya pajak restoran itu akan kembali kepada masyarakat untuk membangun jalan infrastruktur dan lainnya,” katanya.
Arief mengatakan, inovasi baru dari BPPKAD itu sejalan dengan upaya memajukan wisata kuliner di Kabupaten Blora ke depan.
“Saya bertekad ke depan akan maksimalkan promosi wisata kuliner. Dengan wisata kuliner yang ditopang oleh masyarakat, para pemilik warung dan restoran, kita akan banyak mengadakan event-event,'' ujarnya.
Baca juga: Gelar FGD soal Optimalisasi Pengelolaan Migas, Bupati Arief Apresiasi Forum Pemred Media Blora
Bupati yang akrab Mas Arief itu menyebutkan, pihaknya sudah mulai melakukan lobi-lobi untuk menggelar acara yang akan digeber mulai Agustus sampai nanti akhir tahun.
“Dengan begitu, akan semakin banyak orang berkunjung ke Blora yang muaranya adalah banyak orang yang akan berkuliner di Kabupaten Blora,” katanya.
Orang nomor satu di Blora itu juga siap terjun langsung mengawal pelaksanaan program AmByar Pak To.
Salah satu upaya yang dia lakukan adalah membantu warung/tempat makan/restoran di Kabupaten Blora semakin ramai dan pendapatannya meningkat.
“Ini salah satu inovasi dari BPPKAD. Saya ucapkan terima kasih untuk memberikan stimulus dengan memberikan hadiah baik untuk pelaku usaha maupun konsumen. Potensi dari sektor makanan kita sangat luar biasa,” ungkapnya.
Mas Arief juga mengatakan, para pelaku usaha tempat makan/restoran di Kabupaten Blora yang taat dalam melaksanakan kebijakan pajak restoran akan dipromosikan lebih luas dengan menggandeng komunitas Blora Sosial Media (Blosmed).
“Yang taat pajak nanti saya datangi langsung. Saya up langsung agar yang nonton puluhan ribu. Nanti kalau kita arahkan seperti itu insyaallah warungnya akan menambah pelanggan. Saya akan promosikan, tamu-tamu saya akan saya arahkan ke situ,” jelasnya.
Mas Arief mengatakan, pihaknya bersama Blosmed memiliki sekitar 30 lebih akun media sosial yang siap mempromosikan makanan warung makan di Blora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.