Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Kompas.com - 18/06/2024, 15:44 WIB
Dian Ade Permana,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berkunjung ke Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (19/6/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi direncanakan akan ditemani Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Dalam rangka kedatangan Jokowi tersebut, warga bergotong royong memperbaiki akses di tengah lahan pertanian.

Selain itu juga memersiapkan pipa dan gubuk rumah pompa.

Baca juga: Jejak Kebijakan Mentan Amran Sulaiman dan Tantangannya dalam Sisa Pemerintahan Jokowi

Marjono, warga Dusun Beji Wetan Desa Kalibeji mengaku senang dengan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

"Tidak menyangka kalau Presiden berkenan datang ke desa kami, tentu sangat senang karena tidak menduga sebelumnya. Seperti kejutan," ungkapnya, Selasa (18/6/2024).

"Warga telah gotong royong sejak Sabtu kemarin itu. Selain memperbaiki jalan, juga membangun pondasi untuk pipa air, menyalurkan air dari pompa," katanya lagi.

Baca juga: Sederet Menteri Jokowi yang Mengundurkan Diri, Terbaru Mentan Syahrul Yasin Limpo


Baca juga: Sejumlah Temuan KPK Saat Geledah Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Panen bersama Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi pengendalian banjir kawasan Tambak Lorok Semarang, Senin (17/6/2024). Dok. YouTube Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi pengendalian banjir kawasan Tambak Lorok Semarang, Senin (17/6/2024).

Menurut Marjono, Desa Kalibeji terhitung subur karena sumber air melimpah.

"Kalau yang kekurangan air itu di daerah Bejirejo, jadi nanti air ini dialirkan ke sana agar tidak lagi kurang air," jelasnya.

"Bangga dan senang, terima kasih Pak Jokowi mau datang dan memberi bantuan untuk warga. Tentu ini sangat berkesan bagi seluruh warga," kata Marjono.

Sementara itu, Kepala Desa Kalibeji Ngatman mengatakan warganya kerja bakti untuk menyambut Presiden Joko Widodo.

"Secara spontan langsung gotong royong, lembur sampai malam itu sejak Sabtu sampai hari ini. Besok semua sudah beres," ujarnya.

"Kerja bakti meliputi pembangunan rumah pompa, akses jalan, saluran pipanisasi dan deplot untuk panen bersama. Sehingga nanti saat kedatangan Menteri Pertanian dan Presiden, sudah siap," ungkapnya.

Baca juga: Indonesia, Negara Agraris yang Selalu Impor Beras, Mengapa?

Ngatman mengatakan, kerja bakti utama adalah membangun saluran pipa.

"Kalau dari pompa ke pipa di sumber Sungai Blere itu sepanjang 50 meter, selanjutnya dari saluran irigasi ke lahan pertanian sepanjang kurang lebih 700 meter," jelasnya.

Menurut Ngatman, luas lahan pertanian di Desa Kalibeji sekira 77,38 hektar.

"Kita ada dua musim tanam, namun dalam dua tahun terakhir ini yang musim tanam kedua atau saat kemarau, selalu gagal panen," ungkapnya.

"Padahal kalau menurut perhitungan, panen saat musim tanam gadhu atau kemarau itu hasilnya lebih besar, satu hektare bisa 8-10 ton. Sementara kalau panen musim hujan, satu hektare sekira 6-7 ton," kata Ngatman.

Dia mengaku berterima kasih dengan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian. Karena pompa tersebut bisa membantu pengairan di wilayah yang kurang air.

"Pompanya kekuatan 16 PK dan pipa enam inchi, tentu ini sangat besar dan bisa membantu petani. Kami berharap dengan adanya ini, warga semakin sejahtera," jelas Ngatman.

Baca juga: Swasembada Beras Vs Impor Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Regional
Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Regional
Angka Perceraian Naik karena Hubungan 'Toxic', Didominasi Pasangan Muda

Angka Perceraian Naik karena Hubungan "Toxic", Didominasi Pasangan Muda

Regional
Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Regional
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Bos Distro "Anti Mahal" Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Regional
Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Regional
Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Regional
Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Regional
Salah Gunakan Izin Tinggal untuk Ikuti Turnamen Futsal, WN Malaysia Dideportasi

Salah Gunakan Izin Tinggal untuk Ikuti Turnamen Futsal, WN Malaysia Dideportasi

Regional
PPDB SMA di Palembang Bermasalah, Ombudsman Temukan 911 Siswa Lakukan Maladministrasi

PPDB SMA di Palembang Bermasalah, Ombudsman Temukan 911 Siswa Lakukan Maladministrasi

Regional
Kemampuan Pendanaan Ikut Jadi Pertimbangan Gerindra Cari Bacawalkot Salatiga

Kemampuan Pendanaan Ikut Jadi Pertimbangan Gerindra Cari Bacawalkot Salatiga

Regional
Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com