Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

Kompas.com - 24/05/2024, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Bus pariwisata rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, Jawa Timur kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, Selasa (21/5/2024).

Dalam insiden ini bus membawa puluhan siswa, guru dan keluarga siswa.

Sementara itu, polisi penetapkan PS alias Perong sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina dan Rizky di Cirebon, Jawa Barat.

Polisi menduga Perong adalah otak pembunuhan tersebut.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Kamis (23/5/2024).

1. Kecelakaan bus rombongan SMP asal Malang

Polisi melakukan pemeriksaan dan olah TKP kecelakaan bus rombongan SMP PGRI 1 Wongiri menabrak bagian belakang truk yang mengangkut barang gerabah.

Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono mengungkapkan, kecelakaan antara bus rombongan SMP PGRI 1 Wonosari dengan truk pengangkut gerabah terjadi di kilometer 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto.

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Bus Rombongan SMP Asal Malang, Melaju Kencang dan Sopir Sempat Tertidur

Saat kejadian, arus lalu lintas di jalur tersebut dalam kondisi normal. Adapun cuaca pada saat itu sedang dalam kondisi cerah.

Dikatakan Yudiono, bus pariwisata tersebut menabrak bagian belakang truk. Tabrakan itu menyebabkan kerusakan parah di bagian depan bus.

“Jenis kecelakaan tabrak belakang, kejadiannya sekitar pukul 23.45 WIB (Selasa malam),” ujar dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/5/2024) pagi.

Polisi menggeledah rumah Pegi Setiawan, terduga pembunuh Vina, pelajar asal Cirebon dan pacarnya, Eki, di RT 2 RW 2 Blok Simaja, Desa Kepompong, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/5/2024)KOMPAS.com/Muhamad Syahri Romdhon Polisi menggeledah rumah Pegi Setiawan, terduga pembunuh Vina, pelajar asal Cirebon dan pacarnya, Eki, di RT 2 RW 2 Blok Simaja, Desa Kepompong, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/5/2024)

2. Perong diduga otak pembunuhan

Baca juga: Polisi Menduga Tersangka Perong Otak Pembunuhan Vina-Rizky di Cirebon

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, tersangka PS diduga otak pembunuhan dan pemerkosaan kasus delapan tahun lalu ini.

Tersangka PS yang bekerja sebagai buruh bangunan ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jabar di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Kopo, pada Selasa (21/5/2024) saat dirinya baru saja pulang bekerja sekitar pukul 18.23 WIB.

"Polisi menangkap Perong saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jalan Kopo, Kota Bandung," ucapnya.

Polda Jabar merilis identitas tiga tersangka kasus Vina Cirebon yang saat ini masih buron. Tiga orang itu bernama Pegi alias Perong, Andi, dan Dani. Sejak kasus bergulir pada 2016, tiga tersangka belum tertangkap.Tangkapan layar akun Instagram @humaspoldajabar Polda Jabar merilis identitas tiga tersangka kasus Vina Cirebon yang saat ini masih buron. Tiga orang itu bernama Pegi alias Perong, Andi, dan Dani. Sejak kasus bergulir pada 2016, tiga tersangka belum tertangkap.

3. Terungkap identitas Pegi kasus Vina Cirebon

Baca juga: Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Setelah Pegi ditangkap, polisi memeriksa rumah nenek Pegi yang ada di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat digeledah polisi pada Rabu (22/5/2024).

Tetangga Pegi, Masniah (51) mengatakan bahwa ibu Pegi yang bernama Kartini bekerja sebagai asisten rumah tanggal di rumah salah seorang ahli hukum di Cirebon serta berjualan lauk pakuk.

"Ibu kandung Pegi Setiawan ART. Ibunya kerja sama orang notaris. Selain itu juga jualan. Dia jualan makanan, lauk pauk," ungkap dia.

Sedangkan ayah Pegi, sempat pergi ke Bandung untuk bekerja menjadi buruh bangunan. Masniah mengatakan pada tahun 2016, polisi sempat mendatangi rumah Pegi setelah Vina tewas.

"Pada tahun 2016 itu polisi sempat datang juga ramai ke sini," tuturnya.

Tim Polres Ponorogo membongkar makam almarhum Jiono (36) warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (21/5/2024). Makam pria yang meninggal 6 April 2024 itu dibongkar setelah keluarga menemukan kejanggalan soal kematian Jiono.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Tim Polres Ponorogo membongkar makam almarhum Jiono (36) warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (21/5/2024). Makam pria yang meninggal 6 April 2024 itu dibongkar setelah keluarga menemukan kejanggalan soal kematian Jiono.

4. Makam pria di Ponorogo dibongkar

Baca juga: Dilaporkan Tewas Kecelakaan, Pria di Ponorogo Ternyata Dibunuh Temannya, Terungkap Setelah 40 Hari

Jiono (36), warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia karena kecelakaan tunggal.

Namun belakangan terungkap Jiono diduga meninggal karena dianiaya oleh rekannya.

Untuk mengungkap kasus kematian Jiono, polisi membongkar makam pria 36 tahun itu pada Selasa (21/5/2024).

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana mengatakan dari hasil penyelidikan, Jiono bukan tewas kecelakaan tapi dianiaya oleh temannya.

Atas kasus tersebut polisi telah menetapkan satu tersangka yakni SU (30) yang tak lain tetangga korban.

Keduanya sama-sama warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

“Memang yang kami tetapkan baru satu tersangka. Dari informasi beredar saat kejadian ada lima. Yang empat masih sebagai saksi,” kata dia.

Edi anak pemilik rumah berada di teras rumah apung Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Edi anak pemilik rumah berada di teras rumah apung Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

5. Rumah apung di Demak solusi banjir rob

Baca juga: Menilik Pilot Project Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Pasangan Mukromin dan Alfiyah menjadi satu-satunya warga Dukuh Timbulsloko yang memiliki rumah apung.

Rumah tersebut mengapung di depan rumah mereka yang kini tenggelam oleh banjir rob.

Tampak luar, desain rumah ukuran 6x6 meter ini menggunakan dinding dan lantai asbes dengan interior dua ruang kamar, satu ruang serbaguna, dan satu teras.

Sementara pada bagian dasar, setiap sisi bagian bawah terpasang tujuh drum plastik dengan total 49 drum agar rumah tersebut tetap mengapung saat di permukaan air.

Kedua sisi rumah masing-masing terdapat tiga bambu sebagai tiang pancang agar rumah tidak bergeser saat air laut pasang.

Rumah apung ini merupakan pilot project bantuan dari Pemerintah Kabupaten Demak senilai Rp 50 juta yang dialokasikan untuk warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, pada tahun 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com