Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

KOMPAS.com - Bus pariwisata rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, Jawa Timur kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, Selasa (21/5/2024).

Dalam insiden ini bus membawa puluhan siswa, guru dan keluarga siswa.

Sementara itu, polisi penetapkan PS alias Perong sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina dan Rizky di Cirebon, Jawa Barat.

Polisi menduga Perong adalah otak pembunuhan tersebut.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Kamis (23/5/2024).

1. Kecelakaan bus rombongan SMP asal Malang

Polisi melakukan pemeriksaan dan olah TKP kecelakaan bus rombongan SMP PGRI 1 Wongiri menabrak bagian belakang truk yang mengangkut barang gerabah.

Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono mengungkapkan, kecelakaan antara bus rombongan SMP PGRI 1 Wonosari dengan truk pengangkut gerabah terjadi di kilometer 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto.

Saat kejadian, arus lalu lintas di jalur tersebut dalam kondisi normal. Adapun cuaca pada saat itu sedang dalam kondisi cerah.

Dikatakan Yudiono, bus pariwisata tersebut menabrak bagian belakang truk. Tabrakan itu menyebabkan kerusakan parah di bagian depan bus.

“Jenis kecelakaan tabrak belakang, kejadiannya sekitar pukul 23.45 WIB (Selasa malam),” ujar dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/5/2024) pagi.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, tersangka PS diduga otak pembunuhan dan pemerkosaan kasus delapan tahun lalu ini.

Tersangka PS yang bekerja sebagai buruh bangunan ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jabar di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Kopo, pada Selasa (21/5/2024) saat dirinya baru saja pulang bekerja sekitar pukul 18.23 WIB.

"Polisi menangkap Perong saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jalan Kopo, Kota Bandung," ucapnya.

Setelah Pegi ditangkap, polisi memeriksa rumah nenek Pegi yang ada di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat digeledah polisi pada Rabu (22/5/2024).

Tetangga Pegi, Masniah (51) mengatakan bahwa ibu Pegi yang bernama Kartini bekerja sebagai asisten rumah tanggal di rumah salah seorang ahli hukum di Cirebon serta berjualan lauk pakuk.

"Ibu kandung Pegi Setiawan ART. Ibunya kerja sama orang notaris. Selain itu juga jualan. Dia jualan makanan, lauk pauk," ungkap dia.

Sedangkan ayah Pegi, sempat pergi ke Bandung untuk bekerja menjadi buruh bangunan. Masniah mengatakan pada tahun 2016, polisi sempat mendatangi rumah Pegi setelah Vina tewas.

"Pada tahun 2016 itu polisi sempat datang juga ramai ke sini," tuturnya.

Jiono (36), warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia karena kecelakaan tunggal.

Namun belakangan terungkap Jiono diduga meninggal karena dianiaya oleh rekannya.

Untuk mengungkap kasus kematian Jiono, polisi membongkar makam pria 36 tahun itu pada Selasa (21/5/2024).

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana mengatakan dari hasil penyelidikan, Jiono bukan tewas kecelakaan tapi dianiaya oleh temannya.

Atas kasus tersebut polisi telah menetapkan satu tersangka yakni SU (30) yang tak lain tetangga korban.

Keduanya sama-sama warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

“Memang yang kami tetapkan baru satu tersangka. Dari informasi beredar saat kejadian ada lima. Yang empat masih sebagai saksi,” kata dia.

Pasangan Mukromin dan Alfiyah menjadi satu-satunya warga Dukuh Timbulsloko yang memiliki rumah apung.

Rumah tersebut mengapung di depan rumah mereka yang kini tenggelam oleh banjir rob.

Tampak luar, desain rumah ukuran 6x6 meter ini menggunakan dinding dan lantai asbes dengan interior dua ruang kamar, satu ruang serbaguna, dan satu teras.

Sementara pada bagian dasar, setiap sisi bagian bawah terpasang tujuh drum plastik dengan total 49 drum agar rumah tersebut tetap mengapung saat di permukaan air.

Kedua sisi rumah masing-masing terdapat tiga bambu sebagai tiang pancang agar rumah tidak bergeser saat air laut pasang.

Rumah apung ini merupakan pilot project bantuan dari Pemerintah Kabupaten Demak senilai Rp 50 juta yang dialokasikan untuk warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, pada tahun 2023.

https://regional.kompas.com/read/2024/05/24/060000078/-populer-nusantara-bus-rombongan-smp-asal-malang-kecelakaan-pegi-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke