Danny menyebut, kapasitas pengelolaan air limbahnya sebanyak 16 ribu meter kubik (m3) per hari yang meng-cover lima kecamatan di Kota Makassar.
Lebih dari itu, pihaknya menekankan perubahan perilaku manusia yang harus berawal dari lorong-lorong di Makassar.
Baca juga: Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali
“Semuanya harus bermula dari situ. Bagaimana pun teknologinya, semua diawali dari perilaku manusia dan perilaku manusialah yang bisa menjaga dan menyelamatkan planet ini, seperti menurunkan karbon dan menaikkan oksigen,” kata Danny.
“Makanya, di Makassar, di lorong-lorong dibuat menjadi lorong wisata yang dalamnya ada public engagement dan Protokol Sentuh Hati,” sambungnya.
Dalam presentasi penutupnya, Danny mengajak masyarakat serta semua pihak untuk menyelamatkan planet, air, dan kehidupan dunia ini.
Seperti diketahui, perhelatan ini digelar oleh United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG ASPAC) dan United Nations Centre for Regional Development (UNCRD).
Baca juga: Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia
Perhelatan ini mengambil tema mengenai Membangun Kota dan Komunitas yang Cerdas dan Berketahanan di Asia dan Pasifik: Peran Pembuat Kebijakan dan Perencana Pemerintah Daerah.
Sebagai informasi, dalam forum ini turut hadir sejumlah tokoh dunia, di antaranya Expert of UNCRD Ganesh Raj Joshi, Deputy Director of International Policy Division MLIT, Japan Ms Shikiko Tatsushima, dan Director General of Environment and Water Resources Bureau, Daegu City, South Korea Mr Jee Hyung-jae.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.