Salin Artikel

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Makassar Moh Ramdhan Pomanto memaparkan secara singkat visi dan misi dalam mewujudkan Makassar Sombere' dan Smart City di perhelatan Workshop International 10th World Water Forum (WWF) 2024 di Courtyard Hotel Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024).

Walkot yang biasa disapa Danny Pomanto ini mengatakan, kata sombere’ merupakan bahasa Makassar yang berarti great hospitality, great humble, dan great brotherhood.

Ia mengungkapkan, Sombere' berkaitan dengan heartware atau perangkat hati. Ini akan membuat karakter masyarakat menjadi kuat.

“Sedangkan smart city berkaitan dengan perangkat keras (hardware) dan perangkat keras (software),” ujar Danny saat menjadi pembicara utama di forum tersebut.

"Keduanya akan mengkoneksikan hati dan pikiran manusia. Saya harap, Sombere' dan Smart City dapat menjadikan Makassar sebagai kota cerdas yang berbasis teknologi dengan tetap berkarakter budaya lokal," lanjutnya.

Untuk membangun Sombere' dan Smart City, Danny membangun sel kota yang ia sebut sebagai lorong dan kini bertransformasi menjadi Lorong Wisata (Longwis).

Program unggulan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ini berhasil memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan memiliki cakupan yang luas, bukan sekadar destinasi wisata baru.

"Longwis jadi multiinovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat diberdayakan dan berwirausaha mandiri di lorong-lorong," kata Danny melalui siaran persnya, Rabu (22/5/2024).

Pada kesempatan itu, Danny juga mencontohkan Longwis Sidney kepada para peserta. Ia memperlihatkan bahwa masyarakat betul-betul mandiri dalam menghasilkan kebutuhan hariannya, seperti menanam sayur, budi daya perikanan, dan lainnya.

“Apalagi, di Longwis tersedia 21 konten, di antararanya food security, inflation control, circular economy, 20 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) digital per lorong, startup lorong, destinasi wisata makan enak, destinasi wisata sejarah, seni, dan sebagainya,” tuturnya.

Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Danny melakukan restrukturisasi sosial di Longwis dengan Dewan Lorong yang terdiri dari, Karismatik Leader, Woman Leader, dan Milenial Leader.

Di forum tersebut, Danny juga memperkenalkan berbagai inovasi dari Pemkot Makassar dalam mewujudkan Kota yang rendah karbon di masa depan, di antaranya memproduksi transportasi publik listrik dan ramah lingkungan, yakni Commuter Metromoda (Co'mo).

Ia mengungkapkan bahwa baterai dari Co'mo sudah menggunakan sumber dua panel surya sehingga tercas sendiri tanpa listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Kami juga membuat solar energi di seluruh sekolah. Nantinya, panel surya akan dipasang oleh PLN di semua sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintah. Saya ingin Makassar berkontribusi dalam dekarbonisasi untuk Indonesia juga dunia,” ucapnya.

Terkait dengan forum air, Danny mengatakan bahwa Makassar telah meresmikan Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL) Losari oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Tujuannya, untuk mengubah air limbah menjadi air bersih guna kebutuhan sehari-hari.

Danny menyebut, kapasitas pengelolaan air limbahnya sebanyak 16 ribu meter kubik (m3) per hari yang meng-cover lima kecamatan di Kota Makassar.

Lebih dari itu, pihaknya menekankan perubahan perilaku manusia yang harus berawal dari lorong-lorong di Makassar.

“Semuanya harus bermula dari situ. Bagaimana pun teknologinya, semua diawali dari perilaku manusia dan perilaku manusialah yang bisa menjaga dan menyelamatkan planet ini, seperti menurunkan karbon dan menaikkan oksigen,” kata Danny.

“Makanya, di Makassar, di lorong-lorong dibuat menjadi lorong wisata yang dalamnya ada public engagement dan Protokol Sentuh Hati,” sambungnya.

Dalam presentasi penutupnya, Danny mengajak masyarakat serta semua pihak untuk menyelamatkan planet, air, dan kehidupan dunia ini.

Seperti diketahui, perhelatan ini digelar oleh United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG ASPAC) dan United Nations Centre for Regional Development (UNCRD).

Perhelatan ini mengambil tema mengenai Membangun Kota dan Komunitas yang Cerdas dan Berketahanan di Asia dan Pasifik: Peran Pembuat Kebijakan dan Perencana Pemerintah Daerah.

Sebagai informasi, dalam forum ini turut hadir sejumlah tokoh dunia, di antaranya Expert of UNCRD Ganesh Raj Joshi, Deputy Director of International Policy Division MLIT, Japan Ms Shikiko Tatsushima, dan Director General of Environment and Water Resources Bureau, Daegu City, South Korea Mr Jee Hyung-jae.

https://regional.kompas.com/read/2024/05/22/185106278/di-workshop-international-wwf-2024-danny-pomanto-bahas-sombere-dan-smart

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke