Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Pelanggan Perumda Air Minum Ende Capai Rp 7 Miliar, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 22/04/2024, 18:11 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perumda Air Minum Tirta Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, hingga pertengahan April 2024 jumlah utang pelanggan mencapai Rp 7 miliar.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kelimutu, Yustinus Sani mengatakan, piutang tersebut karena beberapa alasan.

"Ada tidak membayar secara rutin, ada yang rumah di Ende tetapi tinggal di tempat lain, ada juga yang sengaja tidak bayar." 

Baca juga: Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

"Akumulasi utang sekarang sekitar Rp 7 miliar," ujar Yustinus saat ditemui Kompas.com di Ende, Senin (22/4/2024).

Meski demikian, kata Yustinus, jumlah utang itu sudah berkurang dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 10 miliar lebih.

Petugas lapangan terus melakukan penagihan secara rutin. Selain itu pihaknya bekerja sama kejaksaan setempat untuk menertibkan pelanggan yang enggan membayar tagihan.

"Kerja sama ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Bahkan ada pelanggan yang gagal membayar kami cabut jaringan ke rumah yang bersangkutan," kata dia.

Semestinya, kata Yustinus, pelanggan yang lebih dari tiga bulan tidak membayar tagihan harus dicabut, sehingga tunggakan tidak membengkak.

Baca juga: Curi dan Tadah Meteran Air Milik Pelanggan PDAM Palopo, 3 Pemuda Diamankan

Hanya saja pihaknya selalu mengedepankan pendekatan persuasif. Apalagi perusahaan tersebut milik daerah yang melayani kebutuhan dasar masyarakat.

"Hanya kalau sampai mengganggu aktivitas perusahaan maka kita akan turun tagih dan meteran air dicabut. Nanti kalau mereka sudah ada uang disambung kembali," ujarnya.

Yustinus menyebutkan sampai saat ini jumlah pelanggan air minum Tirta Kelimutu sebanyak 12.700 yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Di antaranya, Kecamatan Detusoko, Wolowaru, Kelimutu, Wolowaru, Lio Timur, Maurole, Ende, Nangpenda, dan kecamatan dalam kota.

Setiap tahun, ungkap dia, Perumda Air Minum Tirta Kelimutu mendapat pemasukan sekitar Rp 11 miliar.

Baca juga: Ironi Pelanggan PDAM Mengais Air dari Kubangan Pipa Bocor di Tengah Krisis

Dengan pendapatan tersebut perusahaan rugi karena harga jual air kepada pelanggan lebih rendah dibandingkan biaya produksi.

"Tarif air minum yang rendah ini tidak bisa menutupi harga produksi air di Perumda sehingga wajar kalau merugi," pungkas dia.

Yustinus berharap pemerintah kabupaten melakukan penyesuaian tarif, sehingga bisa mendongkrak pendapatan untuk daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com