Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Curanmor Terkait Penembakan di Mapolda Lampung Pakai Drone Setiap Mencuri

Kompas.com - 07/04/2024, 20:01 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang berhubungan dengan penembakan ke arah Mapolda Lampung menggunakan drone setiap kali beraksi.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Reynold Hutagalung mengatakan diduga komplotan ini berjumlah 7 orang.

Hal ini diketahui saat anggota kepolisian melakukan penyelidikan atas informasi akan ada transaksi jual-beli mobil jenis Honda Jazz hasil curian.

Baca juga: Penembakan Mapolda Lampung, Satu Orang Ditangkap

"Di lokasi yang berada di rumah makan yang berjarak sekitar 1 kilometer, anggota menemukan mobil tersebut, ada 3 orang di dalam mobil," kata Reynold saat ditelepon, Minggu (7/4/2024) sore.

Namun, pada saat itu terdapat juga mobil Fortuner warna putih yang berisi 4 orang. Sehingga anggota hanya melakukan pengintaian dan kembali ke mapolda untuk meminta bantuan.

Hingga akhirnya terjadi peristiwa penembakan ke arah Mapolda Lampung dari mobil Fortuner warna putih itu. Dan seorang pelaku berinisial KA ditangkap.

Reynold mengatakan, setelah penangkapan pelaku KA, anggota mendapatkan informasi bahwa mobil Honda Jazz diperoleh dari seseorang berinisial A, yang juga anggota komplotan itu.

Di rumah KA, anggota menemukan barang bukti berupa 12 lembar fotokopi STNK, 10 kunci kontak mobil, 2 plat nomor kendaraan dan satu unit drone.

"Komplotan ini menggunakan drone untuk memantau lokasi dimana target pencurian berada. Setelah dianggap aman, mereka langsung beraksi," kata Reynold.

Baca juga: Kapolda Sebut Penembakan Mapolda Lampung Terkait Kasus Pencurian Mobil

Diberitakan sebelumnya, satu orang pelaku yang berhubungan dengan penembakan ke arah Mapolda Lampung ditangkap. Pelaku diduga melakukan transaksi jual-beli kendaraan hasil pencurian.

Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika mengatakan, pelaku yang ditangkap berinsial KA.

"Hasil penyelidikan KA ini adalah pelaku penjualan mobil curian," kata Helmy dalam keterangan pers, Minggu (7/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beli Barang 'Branded' Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Beli Barang "Branded" Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Regional
Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Regional
177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

Regional
Soal Larangan 'Study Tour', Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Soal Larangan "Study Tour", Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Giliran Anak Laki-Laki Bupati Solok Selatan Dipanggil untuk Kasus Penyalahgunaan Lahan

Giliran Anak Laki-Laki Bupati Solok Selatan Dipanggil untuk Kasus Penyalahgunaan Lahan

Regional
Mantan Kadishub Dompu Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Kadishub Dompu Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tiba di Kabupaten Semarang, Bhikku Thudong Akan Bermalam di Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa

Tiba di Kabupaten Semarang, Bhikku Thudong Akan Bermalam di Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa

Regional
Biaya Pembangunannya Capai Rp 1 Triliun, Stadion Internasional Banten Kini Terbengkalai

Biaya Pembangunannya Capai Rp 1 Triliun, Stadion Internasional Banten Kini Terbengkalai

Regional
KA Pasundan Jadi Sasaran Pelemparan Batu di Cilacap, Pelaku Masih Diburu

KA Pasundan Jadi Sasaran Pelemparan Batu di Cilacap, Pelaku Masih Diburu

Regional
Diperintahkan Bos di Kamboja, Penumpang Bus di Jambi Bawa 6 Bungkus Asoy Pil Ekstasi

Diperintahkan Bos di Kamboja, Penumpang Bus di Jambi Bawa 6 Bungkus Asoy Pil Ekstasi

Regional
Pemkot Yogyakarta Mulai Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif RDF

Pemkot Yogyakarta Mulai Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif RDF

Regional
Imbas Tiang Jembatan di Jambi Ditabrak, Tongkang Batu Bara Dicegat Warga, Diminta Putar Balik

Imbas Tiang Jembatan di Jambi Ditabrak, Tongkang Batu Bara Dicegat Warga, Diminta Putar Balik

Regional
Melihat Kondisi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Sumbar Usai Disapu Banjir Bandang

Melihat Kondisi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Sumbar Usai Disapu Banjir Bandang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com