Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganggu Arus Mudik di Pelabuhan Merak, Menhub Akan Tertibkan Truk ODOL

Kompas.com - 07/04/2024, 19:57 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menindak tegas truk over dimension over load (ODOL) di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, termasuk truk muatan sembako.

Budi menilai, truk ODOL yang masih lalu lalang di jalan sudah menggangu arus lalulintas kendaraan lainnya.

"Kita akan tertibkan mereka (truk ODOL) untuk tidak jalan, karena mereka menggangu perjalanan mudik kali ini," kata Budi kepada wartawan di Pelabuhan Merak. Minggu (7/4/2024).

Baca juga: Terjebak Macet 10 Jam di Pelabuhan Merak, Sopir Truk Khawatir Muatan Kentang Busuk

Dikatakan Budi, meski membawa sembako yang diperbolehkan menyebrang namun jika dikatagorikan ODOL akan ditindak tegas.

"Kalau selama ini kita mentolelir ODOL, kita memang ada kata sembako. Tapi kalau sembako itu (diangkut) ODOL, kita terpaksa tidak bisa berjalan," ujar Budi.

Untuk itu, Budi meminta kepada sopir dan pemilik truk agar menaati aturan batas muatan yang diperbolehkan.

"Semua ODOL itu tidak terkecuali, kita sampaikan pada sopir sopir dan pemilik agar mentaati betul," tegas dia.

Tiket habis

Sebelumnya, Menhub Budi meminta maaf kepada pemudik yang akan menyeberang rute Pelabuhan Merak-Bakauheni karena tiket kapal penyeberangan Merak-Bakauheni sudah habis terjual dari tanggal 6,7 dan 8 April 2024.

Baca juga: Tiket Kapal Merak-Bakauheni Habis, Menhub Minta Maaf

"Kita lihat karena kenaikan yang luar biasa daripada jumlah penumpang, maka sebagian tidak bisa dilayani secara maksimal. Oleh karena kami mohon maaf," kata Budi saat meninjau arus mudik di Pelabuhan Merak. Minggu (7/4/2024).

Budi mengaku akan memaksimalkan rute penyebrangan Ciwandan-Panjang yang belum diminati oleh pemudik mobil maupun motor.

Padahal, kata Budi, rute tersebut akan memangkas waktu 1 jam di perjalanan dari Bakauheni menuju Lampung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com